Lahan seluas 7.000 hektare disiapkan untuk mendukung kawasan aerotropolis sebagai pendukung Bandara Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta International Aiport (YIA) yang direncanakan selesai akhir tahun ini.
Pemda DIY masih mengidentifikasi kawasan-kawasan yang pas untuk dijadikan aerotropolis di Kulonprogo. Kepala Dinas PUP-SDM DIY, R. Hananto Hadi Purnomo menjelaskan pemda menyiapkan masterplan pengembangan aerotropolis seiring beroperasinya YIA. Dia menjelaskan untuk membangun “kota baru” diperlukan lahan seluas 7.300 hektare sebagai diliniasi (penarikan garis batas) kawasan aerotropolis. “Sekitar 1.000-an hektare untuk kawasan inti dan 6.000-an hektare sebagai kawasan penyangga,” katanya, Sabtu (7/9/2019).
Baca Juga : Inilah Kota Dengan Harga Rumah Termurah
Aerotropolis lanjut dia, disiapkan untuk menampung kegiatan-kegiatan sebagai konsekuensi beroperasinya YIA. Mulai kebutuhan untuk kawasan perumahan, perhotelan, perdagangan dan jasa (komersial), pendidikan, perkantoran, pergudangan dan lainnya. Lokasi-lokasi tersebut akan ditata dengan baik agar tidak kumuh. “Lokasinya dekat bandara [YIA]. Kawasan inti ini kawasan perkotaan seperti untuk perumahan, pendidikan, perkantoran dan lainnya,” katanya.
Tidak hanya itu, masterplan kawasan aerotropolis juga mengantisipasi obstacle-obstacle (rintangan) yang akan dihadapi jika kawasan aerotropolis ini ditetapkan. Termasuk menyiapkan konsep pembangunan di kawasan penyangga, kondisi desanya, persawahan dan perbukitan di sekitar akan dikonsep sedemikian rupa. “Kami juga mempertimbangkan kondisi existing yang ada saat ini. Seperti kawasan pertanian, nanti disiapkan kawasan pertanian khusus di mana pasarnya untuk pasar internasional,” katanya.
Wisata Jogja : Tempat-tempat Menarik Sebagai Bukti Sudah Mengunjungi Jogja
Selengkapnya baca HarianJogja | foto ilustrasi