Meski belum secara resmi dibuka, deretan motor sudah tampak memadati area parkir di sebelah utara Alun-Alun Utara, Yogyakarta, Minggu (5/11/2017). Setelah didekati, ternyata stan yang banyak dikunjungi adalah stan yang menjual pakaian bekas impor yang banyak muncul setiap perayaan Sekaten.
Seorang pedagang, Reno, mengungkapkan bahwa ini adalah tahun keempatnya berjualan di Sekaten Yogyakarta. Mayoritas penjual pakaian bekas itu berasal dari daerah Medan, Pekanbaru, Padang, dan daerah di sekitarnya.
“Kalau hari biasa mangkal di daerah Parakan Temanggung, disana banyak penjual baju bekas impor seperti saya,” ungkap perantau asal Palembang ini.
Dari usaha pakaian bekas impor ini, Reno mengaku hasilnya lebih dari cukup untuk kehidupan sehari-hari.
Wisata Jogja : Tempat-tempat Menarik Sebagai Bukti Sudah Mengunjungi Jogja
“Tahun lalu omzet saya hanya dari Sekaten sampai Rp100 juta, bahkan teman saya yang lapak usahanya lebih besar dari saya bisa dapat Rp300 jutaan hanya dalam sebulan,” ujar Reno.
Ke mana saja? : Panduan 2-3 Hari Berkunjung dan Menjelajahi Yogyakarta
Selengkapnya baca > TribunJogja | foto ilustrasi awul-awul sekaten