Dusun Baros, Desa Tirtohargo, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul berada di kawasan muara Sungai Opak dan sangat dekat dengan pantai sehingga sangat rentan terhadap ancaman genangan air, baik air tawar maupun laut. Oleh karena itu diperlukan sistem perlindungan alamiah yang mampu mengurangi atau menghilangkan permasalahannya dengan berinisiatif menanam mangrove dan tanaman pantai lainnya.
Mulai tahun 2007 Fakultas Bioteknologi Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) bekerja sama dengan KMB RC DIY serta masyarakat pengelola mangrove, Dinas Kelautan dan Perikanan DIY, Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul, dan Djarum Foundation berkomitmen melakukan pendampingan untuk mengembangkan kawasan mangrove di dusun Baros baik dalam hal peningkatan luasan tutupan mangrove, sistem pengelolaan, kelembagaan serta upaya untuk memberikan sumber ekonomi alternatif dari praktek pengelolaan kawasan konservasi mangrove tersebut.
Saat ini kawasan mangrove di dusun Baros telah menjadi salah satu ikon Desa Tirtohargo. Keberadaan kawasan mangrove telah mengantarkan kelompok pengelola mendapatkan beberapa penghargaan lingkungan di tingkat daerah, serta mampu menggerakan kreativitas masyarakat untuk mengelola kawasan menjadi kawasan ekowisata mangrove. Sebagai tindak lanjut dari program tahun 2017, tahun ini program konservasi mengambil tema “Konservasi Mangrove untuk Kesejahteraan”.
Program-program difokuskan sebagai upaya peningkatan ekonomi masyarakat melalui restoking bibit ikan bandeng, pelatihan dan bantuan bibit kepiting serta penanaman mangrove dan aneka tanaman buah, serta peresmian gardu pandang. Program konservasi dipusatkan pada tanggal 3 – 5 Mei 2018, diawali dengan persiapan lubang tanam dan pemasangan papan nama Gardu Pandang yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Bioteknologi UKDW bekerja sama dengan warga dusun Baros.
Pada tanggal 4 Mei 2018 diselenggerakan workshop dengan tema Konservasi Mangrove untuk Kesejahteraan, menghadirkan narasumber Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DIY, Ketua Konsorsium Mitra Bahari RC DIY dan Bapak Drs. Guruh Prihatmo, M.Si selaku dosen Fakultas Bioteknologi UKDW serta Ketua KP2B Dusun Baros.
Workshop diselenggarakan di Koinonia UKDW diikuti sekitar 200 peserta yang terdiri dari mahasiswa Fakultas Bioteknologi, Fakultas Teologi UKDW dan beberapa perwakilan dari UGM, UAJY dan USD. Dari penyelenggaraan workshop tersebut diharapkan terbangun kesepahaman bersama antar multistakeholder untuk terus bersinergi dalam pengembangan kawasan ekowisata mangrove serta sekaligus sebagai media edukasi pada generasi muda untuk dapat peduli dan berkontribusi dalam berbagai aksi konservasi dan pemberdayaan masyarakat.
Dalam pelaksanaan workshop tersebut secara simbolis dilakukan penyerahan paket bantuan ikan bandeng dan kepiting oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DIY kepada ketua Devisi Konservasi KP2B dusun Baros bapak Dwi Ratmanto.
Puncak acara konservasi akan diselenggarkan pada hari sabtu 5 Mei 2018 di dusun Baros dengan acara peresmian gardu pandang, penebaran bibit ikan bandeng dan aksi penanaman mangrove dan aneka tanaman perindang serta tanaman buah. Acara akan dibuka dengan sambutan dan peresmian Gardu Pandang dan Penebaran ikan bandeng oleh bapak Wakil Bupati Bantul Bapak H. Abdul Halim Muslih, dilanjutkan dengan aksi tanam mangrove dan tanaman buah oleh mahasiswa Fakultas Bioteknologi UKDW dan warga masyarakat dusun Baros. Diharapkan dengan pelaksanaan program konservasi ini dapat memberikan peluang bagi warga tidak hanya membangun relasi dengan berbagai pihak tetapi juga mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan baik dalam aspek konservasi mangrove, pengelolaan kawasan dan peluang pengembangan ekonomi masyarakat. Berbagai program pengembangan yang telah dan akan dikembangkan diharapkan sesuai dengan arah pengembangan kawasan ekowisata mangrove yang telah digariskan oleh Pemda Bantul.
Sumber > UKDW
Baca Juga
Antara Aku dan Yogyakarta: Mulai dari Kisah Cinta Hingga Cara Hidup yang Manusiawi
7 Wisata Tersembunyi di Yogyakarta yang Layak Dijadikan Tujuan Liburanmu Berikutnya
8 Kuliner Ekstrem yang Sayang Dilewatkan Saat Kamu Bertandang ke Yogyakarta