Baca juga >> Tanda Awal Mengenali Bencana Tanah Longsor
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul memperkirakan jumlah daerah rawan longsor di wilayah ini semakin bertambah. Hal itu disebabkan, selain tingginya curah hujan yang terus menerus, juga diakibatkan oleh guncangan gempa bumi yang terjadi beberapa kali terakhir ini.
Baca Juga : Inilah Kota Dengan Harga Rumah Termurah
Ketua Harian BPBD Bantul, Dwi Daryanto mengatakan, guncangan gempa tersebut membuat rekahan-rekahan tanah terutama di kawasan perbukitan semakin banyak. Sehingga pihaknya berharap warga semakin waspada terhadap gejala perubahan di sekitarnya.
“Kalau ada gejala atau indikasi lingkungan yang mencurigakan segera laporkan,” ungkap Dwi, Kamis (30/1/2014).
Wisata Jogja : Tempat-tempat Menarik Sebagai Bukti Sudah Mengunjungi Jogja
Namun demikian, lanjut Dwi, Pemkab telah melakukan antisipasi penanganan bencana berupa program relokasi secara bertahap terhadap warga yang tinggal di daerah rawan longsor. Setiap tahun ditargetkan ada 10 Kepala Keluarga (KK) yang akan direlokasi, dengan anggaran sebesar Rp 15 juta per KK.
Ke mana saja? : Panduan 2-3 Hari Berkunjung dan Menjelajahi Yogyakarta
Dwi mengatakan, untuk tahun ini terdapat empat rumah yang sudah direncakanan akan direlokasi yaitu di daerah Toyan Pundong. Sedangkan enam rumah lainnya masih dilakukan pendataan terhadap rumah yang masuk kategori rawan dsan harus direlokasi.
Baca juga >>Â Tanda Awal Mengenali Bencana Tanah Longsor
via tribunnews
