Berita Jogja : Jalan di Kulonprogo ini Bakal Diaspal dengan Campuran Tas Kresek


Sejumlah jalur menuju Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) di Indonesia dibangun menggunakan aspal bercampur plastik. Salah satunya rehabilitasi KSPN Borobudur, tepatnya di ruas Sentolo-Nanggulan-Dekso sepanjang lima kilometer.

Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Penerapan Teknologi Jalan dan Jembatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera), Satrio Sang Raksono, menjelaskan meski tak hafal secara pasti berapa panjang jalan yang akan diaspal menggunakan campuran limbah plastik di tiap-tiap rute KSPN, total keseluruhan panjang jalan dari semua KSPN yang akan diaspal tersebut sepanjang 25 kilometer.

Selain KSPN Borobudur, jalur lain yang akan dibangun menggunakan teknologi aspal campur plastik adalah KSPN Bromo, Toraja, Labuan Bajo, Toba. “KSPN Seminyak juga ada program pengolahan limbah plastik, tapi bukan untuk aspal, walau bisa juga kalau dicampur aspal. Sebetulnya ada tujuh KSPN yang tapi yang satu lagi dibiayai oleh dana dari tanggung jawab sosial perusahaan swasta,” kata Satrio di sela-sela peresmian bank sampah induk Dhuawar Sejahtera dan aspal campur limbah plastik, Dusun Kroco, Desa Sendangsari, Rabu (5/9/2018).

Ia menambahkan adanya program aspal bercampur limbah plastik ini berawal dari filosofi penanganan plastik khususnya tas kresek. Tas kresek adalah satu jenis sampah yang ketika sudah dibuang oleh warga, tidak lagi dipungut oleh pemulung karena dianggap tak memiliki nilai atau harga. Padahal dari hasil penelitian, Indonesia adalah penghasil tertinggi nomor dua sampah tas kreseksetelah Tiongkok. “Balitbang meneliti khusus tas kresek ini, bagaimana kalau dicampurkan dengan aspal untuk membangun jalan,” ujarnya.

Selengkapnya baca > HarianJogja | foto ilustrasi

Baca Juga

Antara Aku dan Yogyakarta: Mulai dari Kisah Cinta Hingga Cara Hidup yang Manusiawi

7 Wisata Tersembunyi di Yogyakarta yang Layak Dijadikan Tujuan Liburanmu Berikutnya

8 Kuliner Ekstrem yang Sayang Dilewatkan Saat Kamu Bertandang ke Yogyakarta