Masyarakat Yogyakarta lebih mengenal Prof Dr Damarjati Supadjar sebagai tokoh yang dekat dengan keluarga Sultan Hamengku Buwono X ketimbang sebagai guru besar di Fakultas Filsafat UGM. Banyak orang meyakini almarhum yang meninggal Senin (17/02/2014) sekitar pukul 17.05 WIB adalah konsultan spiritual Sultan HB X. Namun, pria tersebut suka memplesetkan konsultan menjadi ‘kongkonane sultan’.
Kedekatannya dengan Sultan diketahui banyak orang saat tampil menjadi juru bicara dalam ‘jumenangan’ (penobatan) Sultan HB X pada 1989. Diminta menyertai Sultan HB X berkunjung ke Minangkabau dan menjelaskan apa makna gelar sultan yang panjang, yakni ‘Hangabehi Sampean Dalem Sri Sultan HB X Senopati Ing Ngalaga Khalifatulah’.
Baca Juga : Inilah Kota Dengan Harga Rumah Termurah
Pemahaman Pak Damar, begitu kalangan dekatnya memanggil, yang mendalam soal budaya Jawa dan keraton dari sisi filsafat mengantarnya menjadi satu dari sedikit narasumber ‘langka’. Kepeduliannya pada soal kejawen tercermin lewat berbagai karya, baik buku maupun artikel-artikelnya di media massa. Beberapa buku telah ditulisnya selama menjadi pengajar Fakultas Filsafat UGM.
Di antaranya Nawangsari (1989), Mawas Diri (kumpulan artikel yang pernah dimuat Harian Kedaulatan Rakyat), Serat Sastra Gendhing (1990), Sumurupa Byare (diterbitkan Pusat Studi Pancasila – 2000). Adapun disertasi doktornya berjudul ‘Konsep Ketuhanan menurut Filsafat Proses’. Selain menulis, pengagum Soekarno kelahiran Losari, Magelang, ini juga rajin memberikan ceramah budaya lewat media elektronik.
Wisata Jogja : Tempat-tempat Menarik Sebagai Bukti Sudah Mengunjungi Jogja
via krjogja.com
