Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X memilih untuk tidak tergesa-gesa membuka sektor wisata dan pendidikan. Ia khawatir jika dengan cepat diberikan kebebasan akan membuat kasus kembali naik.
Sultan HB X mengatakan kasus Covid-19 di DIY saat ini masih fluktuatif atau naik turun sehingga belum bisa dikatakan aman atau turun proporsional. Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat ini meminta masyarakat untuk bersabar, menahan diri untuk selalu mengenakan masker dan mengurangi mobilitas agar kasus Covid-19 di DIY tidak naik lagi.
Baca Juga : Inilah Kota Dengan Harga Rumah Termurah
Saat ini mobilitas di perkotaan saat siang hari, Sultan melanjutkan sudah turun sampai 40%. Namun mobilitas di perkampungan masih plus 16%. Banyak masyarakat yang masih berkerumun di kampung-kampung atau nonggo, sehingga tidak heran penularan Covid-19 saat ini dari klaster keluarga, “harusnya [kerumunan] kan harus zero, berarti masyarakat kan masih nonggo,” ujar Sultan, Kamis (27/8/2021).
Karena itu Sultan belum berani juga membuka pembelajaran tatap muka (PTM) dan membuka destinasi wisata dalam kondisi sekarang karena resiko penularan Covid-19 masih cukup besar. Pihaknya tidak ingin melonggarkan kegiatan masyarakat, namun pada akhirnya kasus meningkat kembali sehingga penanganannya akan lebih sulit.
Wisata Jogja : Tempat-tempat Menarik Sebagai Bukti Sudah Mengunjungi Jogja
“Jangan seperti di luar [negeri] diberi kebebasan sedikit kasus naik. Lebih baik kita sabar tidak tergesa-gesa tapi impilkasinya bagus. Prihatin sebentar dari pada diberi kebebasan [tapi pada akhirnya] lockdown kon neng omah wae,” tandas Sultan.
Ke mana saja? : Panduan 2-3 Hari Berkunjung dan Menjelajahi Yogyakarta
Selengkapnya baca HarianJogja