Kota wisata, kota budaya, dan kota pelajar adalah tiga di antara banyaknya julukan untuk Yogyakarta. Pemberian sebutan tersebut tak sembarang, apalagi predikatnya sebagai kota pelajar sudah disandangnya sejak zaman dahulu. Bukan hadiah dari pemerintah, melainkan disandangkan oleh masyarakat langsung kepada Yogyakarta karena berbagai alasan. Lalu, apa saja alasan Yogyakarta disebut sebagai kota pendidikan hingga bisa bertahan sampai sekarang dengan sebutan tersebut?
1. Pendidikan di Yogyakarta diketahui sudah ada sejak zaman kuno
Cikal bakal pendidikan di Yogyakarta bisa dibuktikan sejak zaman kuno, bahkan sebelum Nusantara mengenal tulisan. Menurut Sugiyanto (2004) dalam jurnal “Yogyakarta Kota Pendidikan dan Ekonomi Alternatif” yang dimuat di Cakrawala Pendidikan terbitan UNY, November 2004, pada abad 1-1500 Masehi telah ada pendidikan dalam bentuk “Tunggak Semi”, sebuah bentuk pendidikan yang paling tua.
2. Banyak sekolah yang lahir di zaman Belanda dan masih bertahan sampai sekarang
Saat Belanda masuk ke Indonesia, banyak pengaruh yang sampai kepada masyarakat termasuk para raja. Pengaruh ini menyelam dalam pendidikan yang ada di Yogyakarta dan mengajarkan soal politik dagang, pertanian, bahasa, politik dagang, kebudayaan, dan hukum. Belanda banyak mendirikan sekolah-sekolah di Yogyakarta dan sampai saat ini yang masih eksistensi terpelihara yaitu SMA Negeri 3 dan SMP Negeri 5. Lalu pada tahun 1900-1945 yang diketahui sebagai Era Kebangkitan Nasional, lahirlah Hollands lnlandsche School. Sekolah ini menjadi contoh yang kemudian lahir sekolah-sekolah lain dengan guru dari kerabat keraton dan tokoh agama. Pembelajaran yang disampaikan saat itu adalah tata krama dan budaya, rumah tangga, dan kesejahteraan.
3. Keraton Yogyakarta yang menciptakan iklim akademis yang berbeda dengan kota lain
Sugiyanto menulis, predikat kota budaya, kota pariwisata, dan kota perjuangan yang dimiliki oleh Yogyakarta membangun iklim akademis sehingga kian mendukung Yogyakarta untuk disebut sebagai kota pelajar. Pun adanya aura keraton membuat kota ini dikenal tenang, damai, dan berbudaya sehingga apa pun yang dilakukan masyarakatnya akan selalu memikirkan nilai budaya, nilai sosial, dan etika.
4. Memiliki lebih dari seratus perguruan tinggi dan ratusan program studi
Alasan Yogyakarta dijuluki sebagai kota pelajar tak lain adalah karena banyaknya perguruan tinggi yang tumbuh di dalamnya. Dilansir dari laman Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah V, di Daerah Istimewa Yogyakarta terdapat 104 perguruan tinggi dengan 732 prodi dan tersebar di 5 kabupaten/kota.
Selengkapnya baca IDNTimes
Baca Juga
Antara Aku dan Yogyakarta: Mulai dari Kisah Cinta Hingga Cara Hidup yang Manusiawi
7 Wisata Tersembunyi di Yogyakarta yang Layak Dijadikan Tujuan Liburanmu Berikutnya
8 Kuliner Ekstrem yang Sayang Dilewatkan Saat Kamu Bertandang ke Yogyakarta