Penolakan terhadap Pilkada tak langsung terus bergulir. Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X pun sepakat dengan sikap Basuki Tjahaya Purnama (Ahok). Baginya, Pilkada tak langsung alias pemilihan melalui DPRD ialah bentuk kemunduran demokrasi Indonesia.
“Kalau saya setuju pemilihan langsung saja. Dulunya kan pemilihan lewat DPRD kemudian dikembangkan ke pemilihan langsung. Koksaiki malah mundur,” kata Sri Sultan dijumpai usai menggelar pertemuan dengan petinggi Partai Komunis Tiongkok Wang Jiarui di Kepatihan, Minggu (14/9/2014).
Lagipula, lanjut Sultan, pemilihan secara langsung nyatanya sudah menjadi pemahaman masyarakat luas. Soal plus minus Pilkadalangsung dan tak langsung, pasti keduanya memilikinya.
Dalam Pilkada langsung misalnya, disebutkan jika itu menghabiskan banyak biaya. Sementara Pilkada melalui DPRD lebih hemat. Namun, sepanjang money politik menjadi ujung tombang persaingan politik, Pilkada langsung ataupun tak langsung itu sama saja.
Khusus Pemda DIY, pemilihan kepala daerah terikat dengan mekanisme penetapan seperti yang diamanatkan UU No 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan DIY.
via www.tribunjogja.com
Baca Juga
Antara Aku dan Yogyakarta: Mulai dari Kisah Cinta Hingga Cara Hidup yang Manusiawi
7 Wisata Tersembunyi di Yogyakarta yang Layak Dijadikan Tujuan Liburanmu Berikutnya
8 Kuliner Ekstrem yang Sayang Dilewatkan Saat Kamu Bertandang ke Yogyakarta