Pemda DIY akan memprioritaskan pembangunan jalur Kereta Api (KA) sebagai akses transportasi menuju airport city di Kulonprogo.
“Kalau untuk jangka pendek, diprioritaskan jalur KA dulu, ke depannya baru akan dikembangkan jalur tol untuk penunjang,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY yang bertanggungjawab soal tata ruang pembangunan airport city, Tavip Agus Rayanto, Jumat (12/9).
Tavip menyebut, sudah ada pembicaraan informal antara Gubernur dan Dirut PT KAI terkait pembangunan jalur KA itu. Beberapa opsi teknis perencanaannya juga sudah disiapkan. Tentang bagaimana penyediakan lahannya, jalurnya dan lain sebagainya. Namun, Tavip enggan membongkarnya.
Selain wacana jalur KA dan tol, sempat muncul wacana pengembangan trem menuju bandara. Tapi itu masih dikaji oleh Pemda bersama Kemenhub RI dan akademisi UGM.
Namun, kepastian pemilihan infrastuktur penunjang airport city itu juga tak lepas dari sikap warga. Dalam tiga bulan ke depan, Tim Percepatan Bandara tengah menggelar sosialisasi ke warga terdampak. Itu untuk menjaring persetujuan maupun masuka warga setempat. Sehingga, sosialisasi itu akan menjadi penentu kesiapan lahannya. Setelah itu, barulah ditetapkan infrastruktur mana yang paling tepat. “Kami sudah lengkap perencanaannya, opsi-opsinya. Tapi sekarang fokus ke sosialisasi warga dulu,” kata Tavip.
Sementara sosialisasi digelar, saat ini Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X bersama Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo tengah bertandang ke Mumbai, India untuk menemui investor pembangunan bandara, GVK. Rombongan diagendakan sudah kembali ke Yogyakarta akhir pekan ini.
“Iya saya mau mampir untuk melihat desain bandara dari GVK. Kan Angkasa Pura I joint venture dengan GVK,” ujar Sri Sultan sebelum keberangkatannya.
GVK adalah perusahaan infrastruktur raksasa asal India yang telah membangun sejumlah bandara. Selain bandara internasional Mumbai, GVK juga membangun Bengaluru International Airport serta terlibat dalam operasional lalu lintas udara di bandara Bali.
“GVK itu kan karyanya banyak, makanya kami ingin melihat karya-karya mereka di sana. Nanti mana yang disesuaikan dengan bandara Kulonprogo. Untuk referensi lah,” papar Hasto.
via tribunjogja.com
Baca Juga
Antara Aku dan Yogyakarta: Mulai dari Kisah Cinta Hingga Cara Hidup yang Manusiawi
7 Wisata Tersembunyi di Yogyakarta yang Layak Dijadikan Tujuan Liburanmu Berikutnya
8 Kuliner Ekstrem yang Sayang Dilewatkan Saat Kamu Bertandang ke Yogyakarta