Malioboro Dirombak Besar-besaran, Begini Perubahannya Dalam Beberapa Tahun ke Depan


#YOGYAKARTA —Malioboro dirombak besar-besaran dan wajahnya akan berubah drastis dalam beberapa tahun ke depan. Latar belakang penataan adalah keberadaan Sumbu Filosofi, garis imajiner dari utara ke selatan dengan Kraton Jogja sebagai titik pusatnya.

Pemda DIY berupaya menata kawasan Malioboro agar sesuai dengan makna dan nilai yang terkandung dalam Sumbu Filosofi lantaran jantung Kota Jogja itu menjadi penghubung Panggung Krapyak-Kraton-Tugu Pal Putih. Garis imajiner dalam Sumbu Filosofi Jogja adalah dari Panggung Krapyak, Kraton, hingga Tugu Pal Putih. Garus itu melambangkan proses kelahiran, tumbuh dan meninggalnya manusia. Revitalisasi di kawasan Malioboro dilakukan dengan menonjolkan makna simbolis yang menandakan relasi manusia dengan alam, Tuhan,  dan sesamanya.

Proses penataan di kawasan Malioboro beberapa tahun belakangan sangat gencar. Pemda DIY dan Pemerintah Kota Jogja membersihkan jalur pedestrian dari pedagang kaki lima (PKL), menata jalan sirip di Malioboro, memberlakuan skema semipedestrian dan lalu lintas giratori searah, hingga berencana pembangunan Jogja Planning Gallery (JPG). Pedagang yang semula menempati trotoar diboyong ke lokasi baru yang dinamai Teras Malioboro. Revitalisasi yang dilakukan bertahap itu demi mengembalikan fungsi dan simbol Malioboro ke bentuk semula.

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan (Bappeda) DIY Beny Suharsono mengatakan Malioboro mestinya dibaca menjadi satu kesatuan yang utuh bersama titik lain yang berada di kawasan Sumbu Filosofi dengan Kerton menjadi titik pusatnya. Proses penataan Malioboro pun tetap seirama dengan makna yang terkandung dalam Sumbu Filosofi. Penataan terhadap kawasan itu dilakukan bertahap dengan skala prioritas tertentu dengan tetap mempertimbangkan kebutuhan masyarakat dan pengunjung Malioboro.

“Kawasan Malioboro ini masuk dalam Sumbu Filosofi sehingga kami masukkan ke dalam bagian cagar budaya internasional lewat UNESCO. Kalau disetujui dan jadi warisan dunia, tentu kedudukannya menjadi lebih kuat di mata dunia,” kata Beny, Rabu (8/2/2023).

Selengkapnya baca HarianJogja

Baca Juga

Antara Aku dan Yogyakarta: Mulai dari Kisah Cinta Hingga Cara Hidup yang Manusiawi

7 Wisata Tersembunyi di Yogyakarta yang Layak Dijadikan Tujuan Liburanmu Berikutnya

8 Kuliner Ekstrem yang Sayang Dilewatkan Saat Kamu Bertandang ke Yogyakarta


CLOSE
CLOSE