Pemda DIY berencana mewujudkan Malioboro sebagai kawasan full pedestrian atau khusus pejalan kaki pada 2025 mendatang. Jika full pedestrian berlaku maka kendaraan bermotor akan dilarang melintas. Hal ini juga menjadi upaya penataan sumbu filosofi serta pengurangan emisi karbon di kawasan premium Kota Yogyakarta tersebut.
“Kita memang sedang merancang Malioboro jadi sumbu filosofi yang diakui dunia,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Beny Suharsono, Rabu (2/8/2023).
Meski demikian, untuk mewujudkan kebijakan tersebut diakuinya masih memerlukan proses panjang. Terlebih hingga saat ini Pemda DIY belum menemukan solusi bagi pelaku usaha di Malioboro jika mereka dilarang menggunakan kendaraan bermotor. Sebab jika tidak bisa mengakses jalan protokol, pemilik toko akan kesulitan untuk mengantar barang dagangan.
Selain itu, pemakaian becak motor di kawasan sumbu filosofi juga akan dibatasi dan dikonversi menjadi becak dengan tenaga alternatif. Armada bus Trans Jogja berbahan bakar diesel rencananya juga akan dikonversi menjadi bus listrik. Khususnya armada yang melintasi Malioboro.
Selengkapnya di TribunJogja