Pemkot Jogja masih mengkaji teknologi yang tepat untuk digunakan dalam pengelolaan sampah di dua TPS3R di wilayahnya pada 2024 mendatang. Sementara ini ada dua kemungkinan bentuk teknologi yang akan digunakan Pemkot Jogja untuk mengantisipasi darurat sampah di kota pariwisata ini.
Sebelumnya, Pemkot berencana mengadakan alat pembakar sampah atau incenerator. Rencana tersebut dibahas dalam perubahan APBD pertengahan tahun ini. Sayangnya, usulan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jogja terkait pengadaan incenerator untuk mengurangi residu sampah yang dikirim ke TPA Piyungan dari Jogja itu belum final.
Baca Juga : Inilah Kota Dengan Harga Rumah Termurah
Perubahan APBD pertengahan 2023 sendiri belum rampung dibahas antara Pemkot dan DPRD Jogja. “Terbaru kami mengkaji kemungkinan penggunaan teknologi Refuse Derived Fuel (RFD) di mana hasil akhirnya nanti berupa bahan bakar seperti briket, tapi itu juga masih dikaji dan dipertimbangkan bersama,” jelas Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan DLH Jogja, Ahmad Haryoko, Senin (9/10/2023).
Briket atau bahan bakar padat yang terbuat dari limbah yang mengandung karbon dengan nilai kalor yang tinggi ini, menurut Haryoko, dapat meningkatkan outpu pengelolaan sampah di Jogja. “Nanti hasil akhirnya akan disalurkan ke industri, banyak industri yang tertarik khususnya pabrik semen,” paparnya Haryoko.
Wisata Jogja : Tempat-tempat Menarik Sebagai Bukti Sudah Mengunjungi Jogja
Selengkapnya baca HarianJogja