JOGJA — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa puncak musim kemarau akan terjadi pada bulan Agustus serta Oktober 2025.
“Untuk menghadapi puncak musim kemarau, penting untuk mewaspadai daerah-daerah yang berisiko mengalami bencana akibat rendahnya curah hujan, seperti kekeringan dan kebakaran hutan serta lahan,” ungkap Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Sulawesi Utara (Sulut), M Candra Buana, di Manado, pada Kamis (10/4/2025).
Serba-serbi
Ia menjelaskan bahwa puncak musim kemarau di bulan Agustus 2025 akan terjadi di Zona Musim (ZOM) 492, yang mencakup sebagian besar Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan sebagian Kabupaten Bolaang Mongondow.
Demikian pula, ZOM 493 mencakup sebagian Kabupaten Bolaang Mongondow bagian timur, sebagian besar Kabupaten Minahasa Selatan, sebagian Kabupaten Minahasa Tenggara, serta Kabupaten Minahasa bagian barat daya hingga barat, dan sebagian Kota Tomohon.
Termurah
Puncak musim kemarau juga akan terjadi di ZOM 494, yang meliputi Kabupaten Minahasa Selatan bagian utara, sebagian Kota Tomohon, seluruh Kota Manado, sebagian besar Minahasa Utara, sebagian Kota Bitung, serta seluruh Kepulauan Siau Tagulandang Biaro.
Sementara itu, ZOM 495 mencakup sebagian kecil Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, sebagian besar Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan bagian barat laut, sebagian kecil bagian timur laut, seluruh Kota Kotamobagu, serta sebagian Kabupaten Bolaang Mongondow Timur.
Selengkapnya di harianjogja
Casciscus