JOGJA — Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa sebagian besar daerah di Indonesia sedang berada dalam fase transisi dari musim hujan menuju musim kemarau.
Deputi Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, menyatakan bahwa kondisi ini ditandai dengan suhu udara yang panas dari pagi hingga siang hari.
Cuaca panas ini mungkin disertai dengan kemungkinan hujan lokal pada sore hingga malam hari.
“Selain itu, suhu panas juga dipengaruhi oleh posisi semu Matahari yang berada dekat ekuator dan terus bergerak ke arah utara, dengan posisi deklinasi terakhir tercatat sekitar 11,2 derajat lintang utara,” jelas Andri, Rabu (30/4/2025).
“Posisi ini menyebabkan intensitas penyinaran Matahari di Indonesia menjadi lebih optimal,” tambahnya.
Wisata Jogja : Tempat-tempat Menarik Sebagai Bukti Sudah Mengunjungi Jogja
Lalu, kapan suhu tinggi dan cuaca panas yang melanda Indonesia ini akan berakhir?
Ke mana saja? : Panduan 2-3 Hari Berkunjung dan Menjelajahi Yogyakarta
Andri menjelaskan bahwa gerak semu Matahari akan mencapai titik balik utara pada akhir Juni 2025. Seiring dengan pergeseran tersebut, suhu tinggi dan cuaca panas yang saat ini dirasakan akan mulai mereda menjelang Juni 2025.
Andri juga menambahkan bahwa berdasarkan analisis BMKG terhadap data suhu maksimum harian dari tahun 2024 hingga awal 2025, suhu udara pada kisaran 35-36 derajat Celsius masih tergolong normal untuk wilayah Indonesia.
Selengkapnya di Kompas
