Berita JOGJA — Tim Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN kembali melaksanakan survei paleotsunami di Kulon Progo, Bantul, dan Gunung Kidul pada Mei 2025. Hasil survei ini mengungkap jejak tsunami purba yang berusia sekitar 1.800 tahun, serta menemukan lapisan endapan yang lebih muda di kawasan pantai selatan Kulon Progo.
“Menariknya, lapisan-lapisan yang lebih muda ini menunjukkan adanya kemungkinan terjadinya tsunami besar secara berulang di wilayah ini,” ungkap Purna Sulastya Putra, periset BRIN yang berfokus pada sedimentologi.
Lokasi penemuan tersebut terletak hanya dua kilometer dari Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), yang berada sekitar 300 meter dari bibir pantai. Bandara ini belum dilengkapi dengan fasilitas penahan tsunami, berbeda dengan Bandara Sendai di Jepang yang tetap terdampak oleh tsunami besar pada tahun 2011 meskipun sudah memiliki tanggul dan hutan buatan.
Baca Juga : Inilah Kota Dengan Harga Rumah Termurah
“Wilayah sekitar YIA saat ini berkembang dengan pesat, dengan banyak hotel dan tempat wisata baru yang bermunculan. Namun, perkembangan yang masif tanpa mempertimbangkan risiko justru meningkatkan kerentanan terhadap bencana,” kata Purna.
Ia menambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi memang penting, tetapi risikonya harus diperhitungkan berdasarkan data ilmiah. BRIN mendorong agar hasil riset kebencanaan tidak hanya menjadi dokumen, tetapi juga menjadi panduan yang nyata dalam perencanaan dan pembangunan.
Wisata Jogja : Tempat-tempat Menarik Sebagai Bukti Sudah Mengunjungi Jogja
Sebagai negara yang terletak di jalur pertemuan tiga lempeng aktif, Indonesia memang rentan terhadap gempa bumi dan tsunami. Pesisir selatan Jawa, termasuk area YIA, merupakan salah satu kawasan yang menyimpan potensi risiko tersebut.
Ke mana saja? : Panduan 2-3 Hari Berkunjung dan Menjelajahi Yogyakarta
selengkapnya di RRi | foto Humas BRIN