Yogyakarta — Dana Keistimewaan (Danais) untuk Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tahun ini mengalami pengurangan sebesar Rp200 miliar dibandingkan tahun sebelumnya. Jika pada tahun 2024 alokasi Danais mencapai Rp1,2 triliun, maka tahun ini hanya tersedia Rp1 triliun.
Paniradya Pati, Aris Eko Nugroho, menjelaskan bahwa pengurangan tersebut berdampak langsung pada berbagai urusan kelembagaan, kebudayaan, tata ruang, dan pertanahan. Hal ini juga berpengaruh pada tertundanya sejumlah proyek strategis di DIY.
“Untuk urusan kebudayaan, pemotongannya menjadi yang paling signifikan, dari Rp760,3 miliar menjadi Rp624,7 miliar. Sementara itu, kelembagaan mengalami pemangkasan sebesar Rp6,9 miliar dari angka awal Rp95,7 miliar,” ujarnya, Selasa (22/7/2025).
Baca Juga : Inilah Kota Dengan Harga Rumah Termurah
Selain itu, pemangkasan juga menyasar proyek-proyek strategis yang telah direncanakan, seperti penanganan sampah dan pembangunan infrastruktur jalan. Salah satu contohnya adalah batalnya proyek penanganan sampah di Banyuroto, Kulonprogo, yang sebelumnya dianggarkan sebesar Rp18 miliar.
Padahal, anggaran tersebut direncanakan untuk mendatangkan mesin pengolah sampah yang juga akan membantu penanganan sampah di Kota Jogja, mengingat keterbatasan lahan di wilayah perkotaan.
Wisata Jogja : Tempat-tempat Menarik Sebagai Bukti Sudah Mengunjungi Jogja
“Sejak awal kami merencanakan penanganan sampah di Banyuroto untuk membantu penyelesaian di Kota Jogja karena kami menganggap penanganan sampah di Kota Jogja memerlukan lahan. Terpaksa itu menjadi bagian yang kemudian tidak kami laksanakan,” kata Aris.
Ke mana saja? : Panduan 2-3 Hari Berkunjung dan Menjelajahi Yogyakarta
Selengkapnya di Harianjogja