JOGJA — Hujan deras yang melanda sebagian besar daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Selasa siang (19/8) disebabkan oleh fenomena gangguan cuaca yang dikenal sebagai Madden Julian Oscillation (MJO).
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada terhadap kemungkinan cuaca ekstrem meskipun saat ini masih berada dalam musim kemarau.
Analis Cuaca dari Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta, Slamet, menjelaskan bahwa MJO adalah fenomena yang ditandai dengan peningkatan suhu permukaan laut di Samudra Hindia, di sebelah barat Sumatra.
Baca Juga : Inilah Kota Dengan Harga Rumah Termurah
Kondisi ini menyebabkan pergerakan massa udara lembab dari Samudra Hindia menuju wilayah Indonesia. “Secara umum, terdapat fenomena MJO atau Madden Julian Oscillation.
Pergerakan massa udara dari Samudra Hindia sebelah timur Afrika bergerak menuju wilayah Indonesia, sehingga meningkatkan potensi uap air,” kata Slamet saat dihubungi di Yogyakarta, Selasa.
Wisata Jogja : Tempat-tempat Menarik Sebagai Bukti Sudah Mengunjungi Jogja
Ia menambahkan bahwa fenomena ini mulai aktif dan bergerak memasuki wilayah Indonesia sejak 19 Agustus 2025. Sebelumnya, pusat MJO masih berada di zona Samudra Hindia. Selain MJO, kondisi angin di wilayah DIY juga berkontribusi dalam memperkuat proses pembentukan awan hujan.
Ke mana saja? : Panduan 2-3 Hari Berkunjung dan Menjelajahi Yogyakarta
Selengkapnya di Jpnn