Sate Belalang Gunungkidul Laris, Habitatnya Terancam


Larisnya penjualan belalang di Gunungkidul mulai terasa berdampak pada ancaman kepunahan jenis serangga herbivora ini. Hal ini sudah dirasakan banyak pencari belalang di wilayah Kecamatan Paliyan dan sekitarnya.

“Untuk mendapatkan belalang harus mencari ke Parangtritis, Bantul,” kata Tadi, pencari dan penjual belalang di jalan komplek Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Kecamatan Paliyan, Senin (4/05/2015).

Meski keberadaan belalang semakin langka, banyak warga berburu serangga yang selama ini jadi musuh petani karena banyak menyerang tanaman pertanian. Jika beruntung seorang pencari belalang sehari  dapat menangkap sekitar 350 ekor. Harga satu ekor antara Rp 300,- sampai Rp 500,- Rata-rata sehari dapat mengantongi uang antara Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribu.

Walaupun keberuntungan kadang tidak datang. Sebab, suatu hari hasil tangkapan tidak sebanyak yang diharapkan. “Namun selama ini banyak untungnya dibanding ruginya,” tambahnya.

Kepala Kantor Pengendali Dampak Lingkungan Gunungkidul Drs Irawan Jatmiko Msi berpendapat belalang adalah hama tanaman. “Sehingga jika dikonsumsi merupakan pengendalian secara alami,” ujarnya.

via krjogja