Endro Sambodo (31) menceritakan betapa kompleksnya situasi yang dihadapi tim penyelamat saat mengevakuasi jenazah Erri Yunanto (21). Di balik segala risiko, rupanya ada keajaiban yang dirasakan tim penyelamat. Apa itu?
”Kami sangat beruntung atau merasa ada yang membantu kami, mungkin Tuhan yang membatu kami, suhu di dalam kawah normal. Suhu kawah-kawah yang ada di sana sekitar 30-50 derajat celcius,” ujar Endro.
Hal ini disampaikan Endro kepada detikcom di kantor SAR DIY, Jalan Tentara Rakyat Mataram, Yogyakarta, Rabu (20/5/2015).
Padahal, kata Endro, ada 3 kawah yang berada di sekitar titik jatuhnya survivor (Erri) yakni kawah 48 yang terbentuk pada tahun 1948, kawah 57, dan kawah Woro. Kawah yang terdekat dengan survivor adalah kawah 48 yang saat itu suhunya 30 derajat celcius.
“Padahal kawah-kawah itu biasanya antara 150-200, bahkan 400 derajat,” kata Endro.
Keajaiban sangat dirasakan tim penyelamat saat jenazah Erri sudah diamankan di titik aman yakni 50 meter dari dasar kawah.
“Baru beberapa detik jenazah survivor berhasil diamankan di titik aman, kami dapat laporan suhu kawah di bawah naik drastis hingga 150 dan terus naik,” kisahnya.
Tak hanya Suhu normal, Endro dan Bakat merasakan udara yang terhirup aman. Tak ada bau belerang dan gas berbahaya yang terpantau.
“Kami membawa tabung oksigen, sempat dipakai lalu dilepas karena udara aman,” imbuhnya.
Pantauan suhu dan tekanan gas memang dilakukan terus menerus selama proses evakuasi berlangsung.
“Bahkan kita dapat laporan per setengah menit, karena perhitungannya per detik,” imbuh Endro.
via detikcom
Baca Juga
Antara Aku dan Yogyakarta: Mulai dari Kisah Cinta Hingga Cara Hidup yang Manusiawi
7 Wisata Tersembunyi di Yogyakarta yang Layak Dijadikan Tujuan Liburanmu Berikutnya
8 Kuliner Ekstrem yang Sayang Dilewatkan Saat Kamu Bertandang ke Yogyakarta