Kata Sultan mengenai Penghadangan Moge di Yogyakarta


Rentetan berita miring seputar gelaran Jogja Bike Rendezvous (JBR) 2015 (14-16/8/2015) kemarin tampaknya mendapatkan perhatian dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X. Sultan pun menegaskan kembali kepada para pengendara motor pabrikan Amerika tersebut untuk berlaku tertib di jalan raya.

Kepada wartawan usai menjadi inspektur upacara detik-detik kemerdekaan di Gedung Agung, Senin (17/8/2015) Sultan mengatakan para pengendara motor gede tersebut tidak boleh bersikap arogan di jalan raya. Namun, pihaknya juga menyadari bahwa kegiatan klub motor tersebut juga merupakan agenda rutin yang tidak dilarang oleh pemerintah.

“Bagaimanapun juga masyarakat dan pengguna moge punya aktivitas sosial jadi tidak boleh merasa menang sendiri. Namun yang terpenting pengendara moge tetap tak boleh ingin menjadi nomor satu di jalan,” tegas Sultan.

Sultan menambahkan event motor besar tersebut merupakan sebuah agenda tahunan yang selalu diadakan di Yogyakarta dalam lima tahun terakhir. “Di sisi lain masyarakat juga harus siap untuk menghadapi bisingnya suara moge,” imbuhnya.

Adanya pengawalan ketika konvoi menurut Sultan masih tetap diperlukan mengingat karakteristik kendaraan yang bertenaga besar dan membutuhkan ruang di jalan. “Oleh karena itulah tetap masih memerlukan pengawasan karena itu konvoi,” lanjut raja Kraton Yogyakarta tersebut.

Meskipun demikian, Sultan tetap mengingatkan pada para pengendara Harley Davidson untuk taat terhadap peraturan lalu-lintas. “Meskipun duta wisata atau tidak tapi tetap yang terpenting itu tidak ingin menjadi nomor satu di jalan,” tegasnya lagi.

via krjogja

Baca Juga

Antara Aku dan Yogyakarta: Mulai dari Kisah Cinta Hingga Cara Hidup yang Manusiawi

7 Wisata Tersembunyi di Yogyakarta yang Layak Dijadikan Tujuan Liburanmu Berikutnya

8 Kuliner Ekstrem yang Sayang Dilewatkan Saat Kamu Bertandang ke Yogyakarta