Baca juga : Merapi sekarang tak punya topi
Letusan freatik Gunung Merapi yang terjadi pada Senin (18/11/2013) lalu menyebabkan kubah lava retak. Keretakan diduga akibat embusan kuat erupsi hingga mencapai ketinggian 2.000 meter. Selain itu, letusan freatik juga membuat beberapa daerah di Jawa Tengah mengalami hujan abu.
Baca Juga : Inilah Kota Dengan Harga Rumah Termurah
“Akibat letusan freatik kemarin, bagian kubah lava di tengah mengalami retakan cukup panjang,” ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Subandriyo, Rabu (20/11/2013) siang.
Subandriyo mengungkapkan, kubah lava retak sepanjang 230 meter. Kendati demikian, dia memastikan bahwa Merapi tetap dalam status normal.
Wisata Jogja : Tempat-tempat Menarik Sebagai Bukti Sudah Mengunjungi Jogja
“Aktivitas embusan pada Senin kemarin sifatnya hanya di permukaan, bukan magmatik. Pasca-letusan, Merapi kembali normal,” tandasnya.
Ke mana saja? : Panduan 2-3 Hari Berkunjung dan Menjelajahi Yogyakarta
Seperti diberitakan sebelumnya, Gunung Merapi mengalami letusan freatik pada Senin (18/11/2013) pukul 04.50 WIB. Letusannya setinggi 2.000 meter dan mengeluarkan asap hitam pekat. Akibatnya, terjadi hujan pasir dan abu yang cukup tebal di wilayah Boyolali, Kartosuro, dan barat Kota Solo.
via tribunnews.com
foto Suranto PS
