Revitalisasi Kawasan Maliboro yang bakal disulap menjadi kawasan semi pedestrian dan ramah bagi pejalan kaki perlahan sudah tampak terlihat. Penataan tersebut direalisasikan mulai rekontruksi Titik Nol Kilometer dan dibangunannya parkir parkir terpadu portable di Taman Parkir Abu Bakar Ali (ABA) untuk memindahkan lahan parkir sisi timur Maliboro pada 2016 mendatang. Untuk itu, Pemerintah Daerah (Pemda) DIY juga sentiasa mengawal tahapan penataan Kawasan Malioboro tersebut.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY, Tavip Agus Rayanto mengatakan pembuatan parkir portable ABA itu sifatnya sementara untuk jangka menengah. Sebab menata Kawasan Malioboro dan parkirnya tidaklah mudah dan mempunyai dampak pada arus lalu lintas di jalan sekitarnya seperti Jalan Mataram, Jalan Bhayangkara dan lain-lain.
“Penataan atau revitalisasi Malioboro ini masuk dan menjadi bagian dari rencana pengembangan Kawasan Yogyakarta sebagai kota heritage secara umum baik itu Kraton Yogyakarta, Kotabaru, Kotagede, penataan parkir, pedagang kaki lima (PKL) dan sebagainya. Nantinya akan ada penataan lalu lintas yang hubungannya dengan arus keluar masuknya kendaraan di kawasan tersebut untuk program jangka panjang,” tutur Tavip di Kompleks Kepatihan, Senin (26/10/2015).
Tavip menyampaikan dalam kajiannya, kawasan Malioboro tidak bisa menjadi kawasan pendestrian murni karena disana terdapat Istana Kepresidenan Gedung Agung maka hanya bisa disulap menjadi semi pendestrian. Selain itu, di kawasan tersebut harus disediakan titik-titik akses kendaraan bagi orang yang berbelanja di Malioboro karena jika terlalu jauh akan sangat menyulitkan.
“Penyediaan kantong parkir itu termasuk kompensasi bagi masyarakat dalam penataan Kawasan Malioboro. Apabila tahun ini parkir portable ABA selesai, maka parkir kendaraan roda dua di sayap timur Malioboro akan dipindahkan kesana,” imbuh Tavip.
Secara prinsip Pemda DIY bersama dengan Pemkot Yogyakarta maupun Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) saling bersinergi menjadi satu kesatuan untuk penataan Kawasan Tugu, Malioboro hingga Alun-alun Utara.
Sumber > KRJogja
Baca Juga
Antara Aku dan Yogyakarta: Mulai dari Kisah Cinta Hingga Cara Hidup yang Manusiawi
7 Wisata Tersembunyi di Yogyakarta yang Layak Dijadikan Tujuan Liburanmu Berikutnya
8 Kuliner Ekstrem yang Sayang Dilewatkan Saat Kamu Bertandang ke Yogyakarta