Kepiting Jacobson diusulkan menjadi ikon kawasan Gunungsewu, bagi Kabupaten Gunungkidul. Presiden Indonesian Speleological Society (ISS) atau Masyarakat Speleologi Indonesia (MSI), Cahyo Permadi menjelaskan alasan kepiting Jacobson tepat dijadikan ikon Gunungsewu, karena kepiting yang berwarna pucat ini merupakan hewan endemik Gunungsewu. Bahkan kepiting ini hanya ada di habitat Gunungkidul, yaitu aliran air Gua Bribin, Gua Songgilap, Gua Ngingrong, dan Jurangjero.
“Selain merupakan hewan khas Gunungkidul, dengan dijadikannya kepiting Jacobson sebagai ikon akan membuat kita menjadi ‘aware’. Mengingat kepiting ini habitatnya di air, itu akan secara tidak langsung mengajak kita juga ‘aware’ dengan ketersediaan air di Gunungkidul,” tuturnya, Minggu (17/1/2016).
Ia melanjutkan, kepiting jacobson tidak hidup di aliran air utama sungai, melainkan di genangan-genangan dan aliran di dalam gua. Di samping itu, hewan ini juga memakan apa saja, cenderung bukan pemilih makanan.
Meski belum mengadakan penelitian detail mengenai jumlah populasi, Cahyo menyebut populasi kepiting jacobson masih terhitung banyak, dan masih menjadi kajian.
Wisata Jogja : Tempat-tempat Menarik Sebagai Bukti Sudah Mengunjungi Jogja
Selengkapnya baca > HarianJogja
Ke mana saja? : Panduan 2-3 Hari Berkunjung dan Menjelajahi Yogyakarta
foto : biotagua.org