Sebanyak enam mahasiswa Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (FT UGM) berhasil mengembangkan biji durian menjadi bahan pembuatan kantong plastik. Keenam mahasiswa tersebut yakni Fajar Bayu Prakoso, Andika Cahya Widyananda, Annisa Fakhriyah Rofi, Dyah Ayu Permatasari, Tedjo Pradipto, dan Adiyat.
Dalam rilis yang diterima pada Jumat (11/3/2016) , Ketua Pengembang Bioplastik Berbahan Biji Durian yakni Fajar Bayu mengatakan, ide mengembangkan bioplastik biji durian ini berawal dari keprihatinan mereka, terhadap penggunaan kantong plastik yang semakin meningkat dari waktu ke waktu. Sementara fasilitas dan sistem pengelolaan sampah di Indonesia masih sangat kurang, sehingga banyak tumpukan sampah di berbagai tempat. Terlebih lagi, sebagian besar plastik yang digunakan masyarakat terbuat dari bahan yang sulit terurai sehingga menimbulkan berbagai persoalan lingkungan.
Biji durian menjadi bahan yang kami pilih sebagai bahan pembuat plastik, karena biji durian memiliki sifat mudah terurai. Selain itu memiliki kandungan pati yang cukup tinggi.
“Pati berfungsi sebagai pengisi pada campuran, agar kerapatan bioplastik menjadi tinggi sehingga meningkatkan kuat tarik plastik,” ujarnya.
Wisata Jogja : Tempat-tempat Menarik Sebagai Bukti Sudah Mengunjungi Jogja
Kandungan pati biji durian termasuk tinggi, dengan kadar hampir 50 persen dari beratnya. Lebih tinggi dari kandungan pati dalam singkong yang berkisar 20 persen. Biji durian tidak hanya memiliki kadar pati yang tinggi. Namun, pemanfaatan biji durian sebagai bahan bioplastik juga mampu menekan keberadaan limbah biji durian. Karena hingga kini belum banyak masyarakat yang memanfaatkan limbah biji durian ini dan hanya dibuang begitu saja.
Ke mana saja? : Panduan 2-3 Hari Berkunjung dan Menjelajahi Yogyakarta
“Dengan memanfaatkan limbah biji durian ini dapat menekan biaya produksi pembuatan bioplastik ini,” jelasnya.
Selengkapnya baca > HarianJogja