Koordinator Pos Klimatologi BMKG Yogyakarta, Joko Budiono, menuturkan penyebab utama cuaca ekstrem di DIY adalah adanya sistem tekanan rendah yang terbentuk di barat daya perairan pulau Jawa. Hal itu menyebabkan terbentuknya pola pertemuan massa udara di atas DIY.
“Kondisi ini diperkuat dengan kondisi SML (Suhu Muka Laut) yang cukup hangat. Itu yang menyebabkan terbentuknya cuaca ekstrem di wilayah DIY.”
Menurutnya, kondisi tersebut diprediksi BMKG berlangsung hingga awal April 2016. Pun hujan yang disebabkan fenomena itu berlangsung di siang hingga sore hari.
Untuk prediksi curah hujan, wilayah utara dan tengah DIY akan lebih tinggi dibanding wilayah selatan. Joko pun kembali menegaskan, curah hujan yang turun di DIY tetap berkisar antara 151-500 mm. Curah hujan tersebut tergolong menengah dan tinggi menurut kategori BMKG. Potensi hujan tinggi itu, menurutnya berpotensi tinggi disertai petir dan angin kencang.
Selengkapnya baca > TribunJogja