Monday, October 20, 2025
HomeBerita JogjaSultan Menanggapi Kesemrawutan Lalu-lintas di Jogja

Sultan Menanggapi Kesemrawutan Lalu-lintas di Jogja

Macet merupakan pemandangan biasa di Yogyakarta saat ini. Terlebih, saat libur panjang akhir tahun hingga menyambut pergantian tahun.

Bus pariwisata dan mobil dari luar Yogyakarta terlihat memenuhi sejumlah ruas jalan di Kota Gudeg itu. Belum lagi kereta kuda (andong) serta becak yang melintas tanpa memperhatikan rambu-rambu lalu lintas.

Lebih parahnya lagi, pengendara kendaraan roda dua melintas tanpa memperhatikan aturan karena tidak sedikit trotoar dilaluinya untuk menghindari kemacetan. Lalu apa komentar Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X menanggapi kesemrawutan di Yogyakarta?

Yo memang macet, aku ra iso ngelarang (saya tidak bisa melarang) jangan datang ke Yogya,” kata Sultan di kompleks Kepatihan, Danurejan, Yogyakarta, Kamis (2/1/2013).

Raja Keraton Yogyakarta itu mengaku, kemacetan menjadi pekerjaan rumah pemerintah daerah serta instansi terkait lainnya. Studi penelitian untuk mengurai kemacetan di Yogyakarta masih dikaji.

“Studi penelitian, baik dari segi lalu lintas dan infrastrukturnya masih dikaji. Misalnya perlu tidak membuat terowongan-terowongan atau jalan layang di titik-titik kepadatan,” kata Sultan.

Sultan juga menyampaikan pandangan wisatawan dari luar Yogyakarta harus diubah. Pasalnya, tidak sedikit wisatawan itu merasa “wajib” mengunjungi Malioboro. Padahal, infrastruktur Malioboro statis dan tidak bisa dilakukan pelebaran atau diubah.

“Orang kalau ke Yogya harus ke Malioboro, kalau belum ke Malioboro belum merasa ke Yogya. Pandangan itu yang harus diubah, masih banyak tempat wisata lain di Yogyakarta,” katanya.

Apalagi saat perayaan pergantian tahun kemarin, Malioboro menjadi lautan manusia. Padahal, pemerintah sudah berusaha mengalihkan kerumunan massa dengan menggelar pertunjukan di sepanjang Jalan Maliboro.

“Ternyata ya masih padat di Malioboro, lalu gimana lagi,” tanya Sultan.

via okezone.com

RELATED ARTICLES

Most Popular