JOGJA / YOGYAKARTA – Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta mulai tahun depan akan meremajakan semua angkutan kota dengan mengganti armada baru. “Yang layak masih dipakai. Tapi moratorium masih berlangsung. Enggak ada penambahan,” kata Kepala Dinas Perhubungan Yogyakarta Sigit Harjanta di Balai Cepoko, kompleks Kepatihan Yogyakarta, Kamis, 28 April 2016.
Untuk menuju proses itu, Sigit menjelaskan tahapannya dimulai dengan perbaikan bus Transjogja pada 2016. Saat ini angkutan Transjogja mencapai 74 unit, dan 54 unit tak layak operasi. Rencananya, jumlah bus Transjogja akan ditambah 25 unit bantuan Kementerian Perhubungan tahun 2015 dan mulai dioperasikan Mei mendatang.
Sigit mengatakan, selain menambah bus, pihaknya juga akan mengoperasikan angkutan penghubung di jalan lingkar. Angkutan itu menggunakan lima bus Damri. “Jadi 2016 itu tahapan perbaikan Transjogja dan interkoneksi,” ujarnya.
Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Yogyakarta Agus Andrianto mengatakan perbaikan angkutan kota harus mengacu kepada kesepakatanfocus group discussion (FGD) pada April 2014. FGD itu untuk mengatasi konflik yang sempat terjadi pada 2013, antara awak angkutan Transjogja dan Dinas Perhubungan DIY, dengan awak angkutan perkotaan, ihwal rencana penghapusan angkutan perkotaan.
Selengkapnya baca > Tempo.co
Baca Juga
Antara Aku dan Yogyakarta: Mulai dari Kisah Cinta Hingga Cara Hidup yang Manusiawi
7 Wisata Tersembunyi di Yogyakarta yang Layak Dijadikan Tujuan Liburanmu Berikutnya
8 Kuliner Ekstrem yang Sayang Dilewatkan Saat Kamu Bertandang ke Yogyakarta