Batu Hitam Anti Masuk Angin Dari Sungai Lereng Merapi


Pameran dan Bursa Batu Mulia Nusantara di halaman Kantor Kedaulatan Rakyat (KR) Jalan Margo Utomo, Yogya akan berlangsung hingga Sabtu (14/3/2015). Banyak stand pameran ‘dibanjiri’ pengunjung, satu di antaranya stand yang digawangi Ahmad, Meneng (Gendut) dan kawan-kawan. Di stand ini antara lain dapat menemukan jenis batu badar besi hitam dan batu fosil.

Kedua bahan ini dapat diproses menjadi  batu akik, mata cincin, hiasan liontin serta asesoris lain. Khusus batu badar besi hitam bahkan dapat dijadikan piranti untuk terapi kesehatan.  Batu yang bentuknya tipis-tipis, misalnya dapat sebagai pengganti uang koin, yakni untuk kerokan saat masuk angin. Terapi seperti ini diyakini dapat membantu meredam serangan masuk angin. Selain itu juga dapat digunakan untuk terapi spa, misalnya beberapa batu diletakkan pada bagian punggung.

“Sebelum digunakan untuk terapi spa, batu-batu terlebih dahulu direndam dalam air hangat yang sudah diberi garam,” jelas  Ahmad, Kamis (12/3/2015).

Ditambahkan, terapi semacam ini diharapkan juga dapat berdampak bagus bagi kebugaran dan stamina badan.  Dipadu dengan teknik pemijatan, antara lain bisa memperlancar aliran darah, musuh susah tidur, mengurangi kelelahan/pusing-pusing, memperkuat fungsi syaraf dan melawan otot-otot yang kaku sehabis olahraga/bekerja keras. Ketika batu badar besi hitam yang sudah bersih lalu direndam sebentar pada air hangat matang dan airnya diminum antara lain membantu meredam serangan maag.

“Batu semacam ini banyak diperoleh di aliran sungai dekat gunung berapi seperti dekat Gunung Merapi dan beberapa gunung di Jawa Barat dan Jawa Timur,” paparnya.

Selain itu batu badar besi  hitam juga dapat dijadikan salah satu jenis batu yang dapat dikoleksi para penggemar batu antik.  Jenis batu ini mempunyai keunikan tersendiri, antara lain karena memiliki unsur besi yang  tinggi. Bahkan dinamakan dengan nama hematite atau magnetsteen,  sebab memiliki kandungan besi tinggi dan ketika didekatkan dengan magnet akan bergerak menempel.

via krjogja

Baca Juga

Antara Aku dan Yogyakarta: Mulai dari Kisah Cinta Hingga Cara Hidup yang Manusiawi

7 Wisata Tersembunyi di Yogyakarta yang Layak Dijadikan Tujuan Liburanmu Berikutnya

8 Kuliner Ekstrem yang Sayang Dilewatkan Saat Kamu Bertandang ke Yogyakarta