JOGYA – Suhu udara di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) belakangan ini terasa sangat panas, baik pada siang maupun malam hari. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan mengenai penyebab kondisi panas ini di tengah musim pancaroba.
Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Jogja, Reni Kraningtyas, menyatakan bahwa saat ini DIY telah memasuki musim pancaroba, yaitu periode peralihan dari musim kemarau menuju musim hujan. Musim hujan diperkirakan akan dimulai sekitar pertengahan bulan Oktober.
Reni menjelaskan bahwa transisi dari musim kemarau ke musim hujan menyebabkan peningkatan suhu yang membuat udara terasa panas. Selain itu, posisi matahari yang bergerak ke arah Belahan Bumi Selatan juga berkontribusi terhadap kondisi ini.
Tingginya kadar uap air akibat interaksi antara lautan dan daratan turut meningkatkan kelembapan udara, yang pada gilirannya menyebabkan suhu terasa lebih panas.
Wisata Jogja : Tempat-tempat Menarik Sebagai Bukti Sudah Mengunjungi Jogja
“Fenomena peningkatan awan mempengaruhi radiasi energi panas yang kembali ke atmosfer, sehingga mengakibatkan cuaca yang gerah pada sore dan malam hari,” ungkap Reni saat dihubungi pada Rabu (2/10/2024).
Ke mana saja? : Panduan 2-3 Hari Berkunjung dan Menjelajahi Yogyakarta
Selengkapnya di HarianJogja