Sejumlah lubang muncul di tanah karst Gunungkidul, Yogyakarta, dalam beberapa waktu terakhir sebagai akibat tingginya curah hujan. Masyarakat diimbau untuk membuat saluran air sehingga air tidak menggenang di suatu lokasi.
Dalam tiga bulan terakhir, menurut catatan Kompas.com, beberapa lubang yang muncul atau meluas di antaranya terjadi di Luweng Blimbing, Kecamatan Semanu; Ngondel Kulon, Desa Krambilsawit, Kecamatan Saptosari; kolam ambles di Padukuhan Petoyan, Desa Giritirto, Kecamatan Purwosari; dan munculnya lubang di telaga Mboromo Dusun Trowono A, Karangasem, Kecamatan Paliyan.
Menanggapi fenomena ini, ahli geologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Wahyu Wilopo, menyampaikan, amblesnya tanah karena tingginya curah hujan di Gunungkidul mengakibatkan air berkumpul di satu titik, dan di bawahnya kebetulan terdapat rongga yang berasal dari aliran sungai bawah tanah.
“Sinkhole kan biasanya di bawah ada rongga entah sungai bawah tanah atau goa, lalu erosi, karena air mengumpul di situ. Dari atas terdorong beban air yang berat masuk sehingga menimbulkan lubang atau amblesan,” kata Wahyu saat dihubungi Kompas.com, Selasa (6/2/2018).
Selengkapnya baca > Tribun | foto beritaviral
Baca Juga
Antara Aku dan Yogyakarta: Mulai dari Kisah Cinta Hingga Cara Hidup yang Manusiawi
7 Wisata Tersembunyi di Yogyakarta yang Layak Dijadikan Tujuan Liburanmu Berikutnya
8 Kuliner Ekstrem yang Sayang Dilewatkan Saat Kamu Bertandang ke Yogyakarta