Kubah lava baru Gunung Merapi yang muncul sejak 11 Agustus 2018 terus menunjukkan pertumbuhan dari hari ke hari. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencaan Geologi (BPPTKG) DIY mencatat, dalam satu hari kubah bertumbuh antara 1000 hingga 4600 meter3, terakhir terpantau volumennya 36 ribu meter3 Minggu (26/8/2018) lalu.
Data diatas disampaikan oleh Kasi Gunung Merapi BPPTKG DIY Agus Budi Santosa saat ditemui di kantornya, Senin (27/8/2018). Agus memberikan statement menenangkan bahwa pertumbuhan material di kubah lava 11 Agustus termasuk rendah.
Fakta tersebut menurut dia jauh lebih kecil dibandingkan dengan fase erupsi 1992 hingga 2006 yang mencapai 20 ribu meter3 perharinya. “Pertumbuhannya kami sampaikan masih sangat rendah, jauh sekali dibandingkan data yang kami miliki pada erupsi 1992 hingga 2006 lalu,” ungkap Agus.
Meski begitu, BPPTKG DIY tak menutup kemungkinan fase erupsi efusif berupa lelehan wedus gembel atau lava yang mengarah ke lereng gunung. “Ada dua skenario yakni lava mengarah ke lereng ketika kubah tidak stabil atau berhenti tumbuh dan kembali normal. Namun bila memang terjadi ketidakstabilan paling mungkin ke tenggara (hulu Gendol) yang memang tidak ada dinding kawahnya,” sambungnya.
Wisata Jogja : Tempat-tempat Menarik Sebagai Bukti Sudah Mengunjungi Jogja
Selengkapnya baca > KRJogja | foto BPPTKG