Masyarakat Dusun Bayen, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman menanggapi beragam terkait dugaan dusun mereka dulunya merupakan pusat Kerajaan Mataram Kuno. Ketika Tim Balai Arkeologi (Balar) DIY melakukan ekskavasi beberapa waktu lalu, respons warga juga beragam. Ada yang khawatir bakal digusur, ada yang senang karena bisa mendapatkan pekerjaan, ada pula yang biasa-biasa saja.
Namun sebagian besar mengaku penasaran terhadap dugaan sebagai pusat Kerajaan Mataram Kuno tersebut. Sementara aktivitas masyarakat tidak berubah. Lahan yang sempat digali juga sudah tutup. Berdasarkan pantauan KRJOGJA.com, Senin (15/10/2018), justru terdapat bekas potongan kayu. Selebihnya tidak ada aktivitas yang menonjol.
Baca Juga : Inilah Kota Dengan Harga Rumah Termurah
Sarju (81) warga yang menggarap lahan tetap beraktivitas seperti biasanya. Demikian pula Ladiyo (60), warga lainnya. Terkait dugaan Dusun Bayen dulunya pusat Kerajaan Mataram Kuno, mereka hanya menanggapi santai. “Di sini ada puluhan rumah dan semuanya punya sumur, tidak ada apa-apa. Batu yang ada itu ada sejak kapan dan dari mana juga tidak tahu. Karena tahu-tahu sudah di sana dan dibiarkan begitu saja,” ujarnya.
Ketika Tim Balar DIY melakukan sosialisasi, warga menanggapinya biasa saja, karena merupakan bagian dari penelitian. Namun, tak berselang lama muncul broadcast jika di situ diduga pusat Kerajaan Mataram Kuno dan ada candi yang lebih besar dari Candi Borobudur. Beragam reaksi pun muncul di masyarakat. Ada yang khawatir, senang, biasa-biasa saja, namun umumnya penasaran. Karena dari Candi Kedulan dan Candi Sambisari jika ditarik diagonal bertemunya di Dusun Bayen.D ua candi besar tersebut saling berhubungan.
Wisata Jogja : Tempat-tempat Menarik Sebagai Bukti Sudah Mengunjungi Jogja
Selengkapnya baca > KRJogja | foto google maps
