Parangtritis Geomaritim Science Park (PGSP) menyatakan jika serius ingin merestorasi gumuk pasir maka semua yang menghalangi masuknya material pasir ke kawasan gumuk pasir, termasuk bangunan dan pohon.
Bukan hanya membuat lorong angin, “Kalau buat lorong angin enggak terlalu signifikan. Kalau mau seperti dulu solusinya harus ditebang semua minimal di zona inti saja,” kata Kepala PGSP, Nicky Setiawan, saat dihubungi, Jumat (14/9/2018).
Nicky mengatakan dari tiga kawasan gumuk pasir, minimal yang perlu direstorasi adalah zona inti, karena zona timur sudah tidak bisa diotak-atik. Sementara zona barat menjadi zona penunjang zona inti. Karena sulit untuk mempertahankan semua zona.
Menurut dia di zona inti terdapat sejumlah tanaman bunga yang ditanam masyarakat. Selain itu kawasan zona inti juga terhalang pepohonan cemara udang terutama di lokasi pantai cemaro sewu. “Yang harus segera dibersihkan itu pohonnya supaya material masuk,” ujar dia.
Namun demikian, Nicky menyadari untuk menghilangkan pohon-pohon bukan perkara mudah. Dari hasil komunikasi dengan berbagai pihak, pohon-pohon cemara udang itu dulu ditnam di sepanjang sempadan pantai untuk menghalau abrasi dan tsunami. Kondisi tersebut diakuinya serba salah menjadi tidak singkron dengan upaya mengembalikan kondisi gumuk pasir.
Selengkapnya baca > HarianJogja | foto ilustrasi
Baca Juga
Antara Aku dan Yogyakarta: Mulai dari Kisah Cinta Hingga Cara Hidup yang Manusiawi
7 Wisata Tersembunyi di Yogyakarta yang Layak Dijadikan Tujuan Liburanmu Berikutnya
8 Kuliner Ekstrem yang Sayang Dilewatkan Saat Kamu Bertandang ke Yogyakarta