Angin puting beliung melanda sebagian wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan menghancurkan sejumlah rumah penduduk dan bangunan lainnya. Angin tersebut muncul karena adanya peralihan musim.
“Saat ini Yogyakarta sedang ada pada masa transisi atau pada masa peralihan musim penghujan ke musim kemarau. Pada masa transisi ini, memang potensi cuaca ekstrem itu cukup besar untuk wilayah Yogyakarta,” ujar Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) DIY Sigit Hadi Prakosa kepada detikcom, Rabu (25/4/2018).
“Ini ditandai dengan awan cummulonimbus yaitu awan bergumpal warna hitam dan menjulang ke atas. Pembentukan awan ini tidak merata di seluruh Yogyakarta dan mencakup wilayah yang sempit saja,” lanjutnya.
Sigit menjelaskan, sirkulasi angin yang semula horizontal berubah menjadi vertikal. Pola sirkulasi dari bawah ke atas itu lah yang membuat benda-benda di sekeliling angin tersebut terangkat dan hancur…
Selengkapnya baca > Detik | foto @infomitigasi (twitter)
Baca Juga
Antara Aku dan Yogyakarta: Mulai dari Kisah Cinta Hingga Cara Hidup yang Manusiawi
7 Wisata Tersembunyi di Yogyakarta yang Layak Dijadikan Tujuan Liburanmu Berikutnya
8 Kuliner Ekstrem yang Sayang Dilewatkan Saat Kamu Bertandang ke Yogyakarta