JOGYA – BMKG DIY memperkirakan adanya potensi cuaca ekstrem yang akan berlangsung hingga awal tahun 2025. Oleh karena itu, Pemerintah Daerah, lembaga terkait, dan seluruh masyarakat diharapkan untuk lebih siap dan waspada terhadap kemungkinan bencana hidrometeorologi.
Muhammad Nur Hadi, Prakirawan Cuaca di Stasiun Meteorologi Yogyakarta, menyatakan bahwa pengamatan terkait kondisi cuaca telah dilakukan. Diperkirakan hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi, berkisar antara 200-500 mm, akan terjadi di wilayah DIY pada bulan November ini.
Kondisi ini diprediksi akan berlanjut hingga awal tahun, sehingga cuaca ekstrem dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi. “Untuk bulan Desember, curah hujan diperkirakan berada dalam kategori menengah hingga sangat tinggi, antara 200 mm hingga kurang dari 500 mm. Sementara itu, pada Januari 2025, intensitas hujan diperkirakan semakin meningkat dengan curah hujan antara 301 mm hingga kurang dari 500 mm,” ungkap Nuh pada hari Senin (4/11/2024).
Meskipun curah hujan diperkirakan tinggi, ia menegaskan bahwa sifat hujan pada tahun 2024-2025 masih dalam kategori normal. Selain itu, dampak dari fenomena La Nina juga tergolong lemah karena lebih dominan di wilayah timur Indonesia.
Ia menambahkan bahwa BMKG telah mengimbau kepada Pemerintah Daerah, lembaga terkait, dan seluruh masyarakat untuk lebih siap dan antisipatif terhadap cuaca ekstrem, seperti hujan lebat, angin kencang, puting beliung, dan potensi hujan es yang mungkin terjadi dalam tiga bulan ke depan.
Wisata Jogja : Tempat-tempat Menarik Sebagai Bukti Sudah Mengunjungi Jogja
Selengkapnya di harianjogja