BPBD Kota Yogyakarta Perpanjang Status Siaga. Ini Alasannya


JOGJA — Pemerintah Kota Yogyakarta mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan seiring dengan potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan akan berlanjut dalam beberapa hari ke depan.

Menurut ramalan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah Kota Yogyakarta dan sekitarnya diprediksi akan mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, yang mungkin disertai dengan angin kencang dan sambaran petir.

Darmanto, Ketua Tim Kerja Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Yogyakarta, menyatakan bahwa saat ini mereka sedang memproses perpanjangan status Siaga Darurat Bencana melalui Surat Keputusan Wali Kota, mengingat tingginya potensi risiko bencana di wilayah Kota Yogyakarta.

“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan secara rutin memantau informasi cuaca dari sumber resmi,” ungkap Darmanto pada hari Senin (14/4/2025).

Berdasarkan analisis dinamika atmosfer dari BMKG Stasiun Meteorologi Yogyakarta, kondisi cuaca ekstrem diperkirakan akan berlangsung hingga 16 April 2025. Selain Kota Yogyakarta, daerah lain seperti Sleman, bagian utara dan tengah Kulon Progo, sebagian wilayah Bantul, serta Gunungkidul juga berpotensi mengalami hujan lebat disertai angin kencang dan petir. Situasi ini diperparah oleh ketidakstabilan atmosfer dan tingkat kelembapan udara yang tinggi.

“Cuaca ekstrem dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, puting beliung, pohon tumbang, bahkan sambaran petir. Kami meminta masyarakat, terutama yang berada di daerah rawan bencana, untuk lebih berhati-hati dan selalu memperbarui informasi cuaca,” tambah Darmanto.

Selama bulan Maret 2025, BPBD Kota Yogyakarta mencatat setidaknya 39 kejadian bencana, termasuk tanah longsor, pohon tumbang, dahan patah, hingga bangunan roboh.

Selengkapnya di rri

Casciscus cool