Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo memusatkan perhatian pada lima wilayah kecamatan yang berpotensi mengalami tanah longsorpada musim penghujan ini. Dari pengalaman selama musim hujan sebelumnya, setidaknya ada 161 titik longsor di kelima kecamatan tersebut.
Kepala BPBD Kulonprogo, Untung Waluyo, mengatakan bahwa ketujuh kecamatan tersebut adalah Kecamatan Kalibawang, Samigaluh, Kokap, Girimulyo, Nanggulan, Pengasih, dan Temon. Hal itu didasarkan pada data prediksi yang diterimanya dari Badan Geologi Kementerian ESDM terkait wilayah dengan intensitas bencana longsor dan banjir cukup tinggi di DIY.
“Lima kecamatan di Kulonprogo ini termasuk dalam prediksi itu. Karena itu, kami gencarkan komunikasi dan sosialisasi untuk kesiapan menghadapi bencana di musim hujan ini,” kata Untung, kemarin (15/11/2013).
Dari data yang dimiliknya, terdapat 161 titik longsor pada musim penghujan periode Desember 2012 hingga maret 2013 lalu.
Wisata Jogja : Tempat-tempat Menarik Sebagai Bukti Sudah Mengunjungi Jogja
Lokasinya tersebar di kecamatan Kalibawang, Girimulyo, Nanggulan, Kokap dan sebagian Pengasih. Pihaknya meminta masyarakat mewaspadai keadaan jika hujan deras turun tanpa henti lebih dari dua jam.
Ke mana saja? : Panduan 2-3 Hari Berkunjung dan Menjelajahi Yogyakarta
Bahkan, bagi warga yang tinggal di daerah pegunungan pihaknya mengimbau agar saat hujan deras tersebut warga tidak tidur dan mengawasi keadaan lingkungan sekitarnya. Termasuk juga mengamati struktur tanah di sekitar tempat tinggal. Sehingga, jika ditemukan adanya rekahan, warga bisa segera mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Untung mengaku, BPBD saat ini tidak bisa melalukan tindakan apapununtuk mitigasi atau pengurangan bencana, semisal pembuatan terasering atau patok-patok pengaman di daerah pegunungan rawan longsor. Pasalnya, tidak ada cukup anggaran tersedia untuk melakukan kegiatan tersebut. Pihaknya hanya bisa memperluas sosialisasi kewaspadaan bencana terhadap warga.
“Kami hanya bisa mengimbau masyarakat untuk waspada, bukan mengantisipasi. Karena, tidak ada yang bisa mengantisipasi terjadinya bencana,” ungkapnya.
Kepala Dusun Gunungkelir, desa jatimulyo, kecamatan Girimulyo, Sukiran, mengatakan bahwa warga setempat sudah menerima sosialisasi dari pemerintah terkait resiko bencana. Pun warga juga sudah melakukan upaya untuk mengurangi resiko bencana dengan menanami pohon-pohon keras di bukit sekitar pemukiman. Hal itu diharapkan bisa menahan strukturtanah supayatidak longsor saat musim hujan.
“Tahun lalu memang sempat ada yang longsor karena ada retakan tanah. Tapi sekarang itu (retakan) sudah tertutup dan lebih aman. BPBD juga sudah menginatkan warga untuk lebih waspada,” kata dia.
via tribunnews.com