Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta mulai memugar satu dari 224 candi perwara atau bangunan candi yang mengelilingi candi utama di kompleks Candi Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Dalam pemugaran candi perwara ini kami memprioritaskan penggunaan material asli, sehingga untuk mencegah kerusakan bebatuan, kami menghindari penggunaan bahan kimia seperti semen untuk perekat batu,” kata Kepala Seksi Perlindungan Pengembangan dan Pemanfaatan Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta Wahyu Astuti didampingi staf arkeolog Yoses Tazaq, Minggu (8/3/2015).
Baca Juga : Inilah Kota Dengan Harga Rumah Termurah
Ia menjelaskan, sentuhan teknologi modern digunakan untuk menguatkan struktur dan susunan batu-batu candi yang sudah tua dan lapuk.
“Sentuhan modern itu seperti penggunaan angkur atau besi berlapis antikarat yang ditancapkan pada ke dua sisi batu bagian dalam, karena pen asli batu sudah rusak dan keropos,” katanya.
Wisata Jogja : Tempat-tempat Menarik Sebagai Bukti Sudah Mengunjungi Jogja
Ia mengatakan penggunaan alat modern dalam pemugaran candi sudah dilakukan dari lama, sejak pemerintah Belanda memperbaiki Candi Prambanan.
Ke mana saja? : Panduan 2-3 Hari Berkunjung dan Menjelajahi Yogyakarta
“Namun terus dikembangkan agar semakin lebih baik dan tidak merusak batu maupun struktur dan susunan aslinya,” katanya.
Sebelumnya kuningan digunakan sebagai pengunci sambungan antar-batu. Namun meski tidak mudah berkarat, kuningan jadi mudah patah.
via tribunjogja