JOGJA — Hampir setiap kali libur panjang tiba, pusat Kota Yogyakarta selalu dipenuhi oleh kendaraan, yang berujung pada kemacetan. Terutama di area Tugu-Malioboro-Keraton (Gumaton).
Kepadatan kendaraan semakin parah akibat terbatasnya tempat parkir dan maraknya parkir liar. Arus lalu lintas semakin tersendat di berbagai titik strategis akibat akumulasi kendaraan wisatawan yang terus berdatangan.
Wacana yang kembali muncul adalah pelarangan bus besar atau bus pariwisata untuk memasuki kawasan perkotaan. Langkah ini dianggap sebagai salah satu solusi untuk mengurangi kepadatan lalu lintas.
Baca Juga
Profesor ITS Ubah Plastik Jadi BBM RON 98
Tanda-tanda Akan Terjadi Hujan Es
Hotel Murah di Jogja Tarif Mulai Rp 70 Ribuan
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, mengakui bahwa ia telah mendengar aspirasi tersebut berulang kali. Ia menyatakan bahwa pihaknya sedang menyiapkan skenario terbaik untuk menghadapi situasi ini.
Mantan Kepala BKKBN tersebut menjelaskan bahwa ia sedang merancang pengelolaan lalu lintas saat libur Lebaran dengan memaksimalkan Terminal Giwangan sebagai titik transit bagi bus pariwisata.
Hasto berpendapat bahwa dengan memanfaatkan lahan seluas dua hektare di Terminal Giwangan, bus-bus dari luar kota dapat berhenti di lokasi tersebut. Sementara itu, pengunjung atau wisatawan yang turun di sana akan diantar menggunakan layanan shuttle menuju area wisata utama.
“Saya sudah mempelajari, jika saya merencanakan, misalnya [Terminal] Giwangan itu saya optimalkan, karena kita masih memiliki lahan sekitar 2 hektare, bisa kita gunakan untuk bus-bus luar kota di sana, lalu kita bentuk layanan shuttle,” ungkap Hasto, Rabu (19/3/2025).
Selengkapnya di suara
Serba-serbi Ramadhan
Bagaimana Cara Berpuasa Yang Sehat Selama Bulan Ramadhan
Inilah 6 Negara Dengan Jumlah Masjid Terbanyak di Dunia
Tarif KA Termurah untuk Mudik Lebaran 2025. Mulai Rp 10.000
