Berita Jogja – Beberapa hari terakhir cuaca DIY berubah menjadi panas dari yang sebelumnya hujan deras bahkan disertai angin kencang. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca panas tersebut bertahan hingga sepekan ke depan.
Kepala Stasiun Iklim (Staklim) BMKG Yogyakarta, Reni Kraningtyas, mengatakan cuaca panas tersebut disebabkan oleh adanyahembusan angin Monsun Australia yang kering ke arah Pulau Jawa dan Sumatra. Meski begitu, sesuai perhitungan musim, Januari sejatinya tetap masuk pada musim hujan.
“Januari tetap masuk pada musim hujan. Menurut prediksi kami, fenomena ini cuma sesaat,” kata Reni, Jumat (17/1/2020).
Dia menambahkan fenomena yang biasa disebut dengan kondisi jeda hujan atau monsun break tersebut berpotensi terjadi di musim hujan, namun frekuensi kejadiannya memang terbilang jarang. Saat ini, imbuh dia, intrusi massa udara dari Australia yang bersifat kering dan masuk ke Jawa hingga mencapai Sulawesi, hanya baru kali ini terjadi.
Selengkapnya baca HarianJogja | foto ilustrasi