Keterbatasan ekonomi bukanlah penghalang bagi Okti Sulistiani Sari (16) untuk bersekolah. Baginya, pendidikan merupakan jalan untuk memperbaiki masa depan.
Serba-serbi
Demi menuntut ilmu, Okti rela mengayuh sepeda sejauh 25 kilometer setiap harinya. Dari rumahnya yang berada di Karanggede, Gilangharjo, Pandak, Bantul, pelajar kelas X ini mengayuh sepeda warna merah berkelir putih kepunyaannya menuju MAN 1 Yogyakarta yang berada di Jalan C. Simanjuntak.
“Biasanya dua jam bersepeda dari rumah. Berangkat dari rumah jam 05.00 WIB,” ungkap Okti saat ditemui Merdeka.com di sekolahnya, Selasa (10/1).
Casciscus
Mengayuh sepeda merupakan satu-satunya cara bagi Okti menuju ke sekolah. Untuk naik kendaraan umum, Okti mengaku tak punya uang untuk membayar ongkos. Sedangkan dirinya juga tak memiliki sepeda motor. Sedangkan untuk menebus sepeda kayuh yang ditungganginya saat ini, ibu Okti harus menabung beberapa bulan. Sepeda kayuh hasil keringat dari sang ibu sudah sejak bersekolah di MTSN Bantul setia menemani Okti bersekolah.
“Ayah sekarang kerjanya tidak tetap. Dulu sempat jadi buruh bangunan tapi sekarang sudah tidak lagi. Ayah sekarang membantu ibu yang berjualan di warung. Saya tidak mau menambah beban orang tua. Apalagi saya masih punya adik satu,” tutur Okti.
Selengkapnya baca > Merdekajar
Termurah