BMKG Staklim Mlati Yogyakarta menyatakan puncak musim hujan di wilayah DIY akan terjadi di bulan Januari-Februari 2020. Awal musim hujan 2019-2020 juga diperkirakan lebih lambat 1-2 dasarian (10-20 hari).
Sebab mundurnya awal musim hujan di Indonesia merupakan imbas dari pengaruh suhu muka air laut di wilayah Samudera Hindia sebelah barat Sumatera. Kondisi ini ditambah dengan faktor perairan Indonesia di bagian selatan ekuator lebih dingin dari suhu normal.
Kepala BMKG Staklim Mlati Yogyakarta Reni Kraningtyas mengatakan pada Agustus 2019 El Nino sudah meluruh menjadi netral, prediksi hingga akhir 2019 diprakirakan pada status netral, IOD (Indian Ocean Dipole) cenderung netral, anomali suhu muka air Iaut Indonesia bagian selatan lebih dingin dari normalnya dan peralihan angin timuran menjadi angin baratan diprediksi akan terlambat, sehingga musim hujan diprediksikan akan mengalami keterlambatan.
“Awal musim hujan 2019-2020 juga diprakirakan lebih lambat 1-2 dasarian [10 sampai dengan 20 hari],” kata Reni saat ekspos prakiraan awal musim hujan di wilayah DIY tahun 2019/2020 di Stasiun Klimatologi Mlati, Jl. kabupaten Km. 5,5 Desa Sendangadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Rabu (21/8/2019).
Wisata Jogja : Tempat-tempat Menarik Sebagai Bukti Sudah Mengunjungi Jogja
Selengkapnya baca HarianJogja | foto ilustrasi