Dusun Beteng, Warganya Pantang Bangun Rumah Berdinding Tembok


Dusun Beteng berada di Kelurahan Margoagung, Kecamatan Sayegan, Kabupaten Sleman. Warga di sini memiliki pantangan membangun rumah berdinding tembok. Warga lebih memilih membangun rumah rumah mereka dengan dinding kayu maupun bambu.

Pantangan itu dilakukan warga bukan kerena tanpa sebab, semua dilakukan berkaitan dengan kisah perjuangan Pangeran Diponegoro saat mengusir penjajah Belanda dari tanah Mataram. Dahulu kawasan Margoagung merupakan basis pertahanan awal pasukan Diponegoro sebelum kompeni masuk lebih jauh ke pusat pemerintahan saat itu.

Di kawasan ini Pangeran Diponegoro membangun benteng pertahanan. Benteng pertahanan yang dibuat bukan sembarangan, melainkan benteng gaib. Para pejuang dan warga sekitar tak akan bisa melihat adanya bangguna besar di sini, namun jika pasukan Balanda mendekati kawasan Margoagung seolah melihat benteng besar dengan ribuan pasukannya.

Kompeni yang nekat mendekat benteng tersebut akan tewas. Jangankan manusia, kuda milik kompeni yang melewatinya pun juga akan mati.

Hal itulah yang kemudian mendasari warga enggan membangun rumah mereka terbuat dari dinding. Warga meyakini, dengan membangun rumah bertembok maka akan terjadi marabahaya. Tak hanya bagi dirinya sendiri, namun juga bagi warga sekitar.

Selengkapnya baca > KRJogja | foto ilustrasi

Baca Juga

Antara Aku dan Yogyakarta: Mulai dari Kisah Cinta Hingga Cara Hidup yang Manusiawi

7 Wisata Tersembunyi di Yogyakarta yang Layak Dijadikan Tujuan Liburanmu Berikutnya

8 Kuliner Ekstrem yang Sayang Dilewatkan Saat Kamu Bertandang ke Yogyakarta