JOGJA — Pembangunan jalan tol Jogja-Solo sedang dipercepat. Jalur bebas hambatan ini diperkirakan akan berdampak pada potensi pertumbuhan pusat-pusat ekonomi baru.
Selain itu, jalur ini akan memperlancar arus lalu lintas yang masuk dan keluar dari wilayah DIY. Dengan adanya gerbang tol dan pintu keluar di ruas tol Jogja-Solo, masyarakat akan memiliki kesempatan untuk mengembangkan ekonomi.
Serba-serbi
Salah satu area yang diprediksi akan menjadi lebih ramai adalah kawasan perbukitan Prambanan. Meskipun kawasan ini tidak dilalui oleh jalur utama tol Jogja-Solo, arus lalu lintas dari jalan tol tersebut akan mengalir ke perbukitan Prambanan melalui pintu keluar Bokoharjo.
Pintu keluar Bokoharjo merupakan bagian dari tol Jogja-Solo yang terhubung dengan Simpang Susun Purwomartani, yang konstruksinya terletak di kawasan Cupuwatu, Purwomartani, Kalasan, Sleman. Simpang susun ini adalah persimpangan jalan yang memungkinkan kendaraan berpindah dari satu jalan ke jalan lainnya tanpa harus berhenti.
Casciscus
Titik simpang susun Tol Jogja-Solo diperkirakan berada di belakang RS PDHI dan beririsan dengan Jalan Cangkringan, kemudian menuju ke selatan melintasi Jalan Solo. Simpang ini juga beririsan dengan Jalan Opak Raya, yang merupakan jalan yang menghubungkan Jalan Solo dengan Jalan Piyungan.
Namun, jalur pintu keluar Bokoharjo tidak melewati Jalan Opak Raya, melainkan membangun pintu keluar baru ke timur menuju Jalan Prambanan-Piyungan. Pintu keluar ini akan beririsan kembali dengan Jalan Piyungan Prambanan dan terhubung dengan jalan baru yang akan dinamakan ruas Prambanan-Gayamharjo, yang saat ini sedang dalam tahap pembangunan.
Selengkapnya di Harianjogja
Termurah