Nugroho Imam Setiawan bakal tercatat sebagai orang pertama di dunia yang membawa dan menyantap gudeg ke Benua Antartika. Berikut laporan wartawan Harian Jogja Nugroho Nurcahyo seputar rencana perbekalan dosen Universitas Gadjah Mada itu dalam ekpedisi ke Antartika.
Kapal penghancur es Shirase AGB 5003 telah bertolak dari dermaga Harumi, Tokyo, sejak 11 November 2016 lalu, membelah Samudra Pasifik menuju Perth, Australia. Jumat (2/12/2016) mendatang, dari dermaga Freemantle Perth, kapal yang mengangkut muatan seberat 12.650 ton tersebut akan mengangkut awak dan para peneliti, total berjumlah 80 orang untuk menjalani ekspedisi ke-58 Japan Antartic Research Expedition (JARE) ke Benua Antartika.
Di kapal itulah, dosen Departemen Teknik Geologi Fakultas Teknik UGM Nugroho Imam Setiawan akan menjalani perjalanan hampir sebulan menuju stasiun Showa, sebuah stasiun penelitian milik Jepang di Antartika. Secara keseluruhan, ekspedisi itu akan berlangsung pada 28 November 2016 sampai 22 Maret 2017.
Iwan membeberkan bagaimana nanti para peneliti yang kebanyakan berasal dari Jepang itu akan menyiasati kebosanan makan. Selama perjalanan dan selama di flying camp, para peneliti akan mengadakan adu sesi masak dari masing-masing daerah asal.
Iwan sudah membuat daftar makanan khas yang akan dia bawa. Ada nasi goreng, soto ayam, nasi kuning dan rendang. Untuk menu-menu tersebut, dia hanya akan membawa bumbu instan. Bahan utama akan dia ambil dari persediaan logistik.
Iwan mengaku sudah berlatih memasaknya. Namun khusus gudeg, dia akan membawa gudeg kemasan kaleng yang nantinya tinggal ia panaskan jika hendak disantap. “Jadi mungkin ini akan menjadi gudeg asli Jogja pertama yang disantap di benua Antartika,” ujarnya.
Selengkapnya baca > HarianJogja | foto ilustrasi
Baca Juga
Antara Aku dan Yogyakarta: Mulai dari Kisah Cinta Hingga Cara Hidup yang Manusiawi
7 Wisata Tersembunyi di Yogyakarta yang Layak Dijadikan Tujuan Liburanmu Berikutnya
8 Kuliner Ekstrem yang Sayang Dilewatkan Saat Kamu Bertandang ke Yogyakarta