Hujan Badai di Jogja Diprediksi sampai Maret #CuacaJogja


Angin kencang yang melanda Daerah Istimewa Yogyakarta pada Senin, 23 Februari 2015, diprediksi masih akan terjadi hingga awal Maret 2015, yang merupakan puncak musim hujan.

Menurut Edwin Penalun, prakirawan Stasiun Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Yogyakarta, angin kencang terjadi karena posisi Yogyakarta sebagai lokasi konvergensi atau pertemuan angin.

Di wilayah pertemuan angin, akan terbantuk awan cumulonimbus. “Awan ini mengakibatkan angin kencang dan hujan deras,” kata Edwin, Selasa, 24 Februari 2015.

Edwin menuturkan kecepatan angin yang terekam oleh alat pengukur cuaca di Yogyakarta mencapai 40 kilometer per jam. Angin dengan kecepatan sebesar itu bisa merobohkan pohon tinggi yang akarnya tidak kuat.

Adapun intensitas hujan bisa mencapai 50 milimeter per jam. Pengukuran intensitas hujan dilakukan dengan cara, dalam bidang 1 meter persegi di area terbuka terisi air hujan, lalu diukur ketinggiannya.

Adanya pertemuan tekanan rendah itu dipengaruhi angin yang berada di Australia barat. Hujan dan angin ini juga berpotensi mengakibatkan tanah longsor serta banjir. Warga yang berada di lereng gunung diminta waspada. “Bila hujan deras di puncak gunung, ada potensi banjir di sungai yang berhulu di gunung, seperti di lereng Merapi,” ucapnya.

Dari informasi Merapi Rescue Community, masyarakat diminta mewaspadai masuknya awan bertekanan tinggi dari arah barat. Awan bertekanan tinggi ini terpantau berada di atas Purworejo dengan ekor di Cilacap, Jawa Tengah. “Ada potensi cuaca ekstrem untuk wilayah Sumatera dan Jawa,” kata Uta, relawan Merapi Rescue Community.

Potensi terjadinya hujan disertai angin kencang hingga puting beliung di Pulau Jawa cukup tinggi. Hujan dengan durasi panjang diprediksi terjadi di Pulau Jawa hingga beberapa hari ke depan.

via tempo

Baca Juga

Antara Aku dan Yogyakarta: Mulai dari Kisah Cinta Hingga Cara Hidup yang Manusiawi

7 Wisata Tersembunyi di Yogyakarta yang Layak Dijadikan Tujuan Liburanmu Berikutnya

8 Kuliner Ekstrem yang Sayang Dilewatkan Saat Kamu Bertandang ke Yogyakarta


CLOSE
CLOSE