JOGJA — Hujan lebat dan angin kencang masih berpotensi terjadi dalam seminggu ke depan. Meskipun status Siaga Darurat Bencana tidak diperpanjang, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan hujan lebat dan angin kencang.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Noviar Rahmad, menjelaskan bahwa potensi hujan lebat masih ada. “Menurut perkiraan BMKG [Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika] dalam seminggu ke depan. Namun, saya belum dapat memastikan apakah akan berlangsung lebih lama,” ujarnya pada Selasa (20/5/2025).
Serba-serbi
Hujan lebat dan angin kencang ini disebabkan oleh adanya siklon di Samudera Hindia yang ekornya mencapai wilayah DIY. “BMKG menyatakan ada ekor siklon. Jika siklon berada di tengah laut, ekornya akan berada di darat,” tambahnya. BPBD DIY telah mengakhiri status Siaga Darurat pada 8 Mei 2025.
Keputusan ini diambil karena pada bulan Mei, wilayah DIY telah memasuki musim kemarau. “Kami menetapkan status berdasarkan perkiraan resmi BMKG, yang mengeluarkan rilis pada 30 April bahwa DIY telah memasuki musim kemarau, di mana di antara musim kemarau tersebut masih ada hujan atau yang dikenal dengan istilah kemarau basah,” jelasnya.
Casciscus
Meskipun di tingkat provinsi status Siaga Darurat tidak diperpanjang, untuk Kabupaten Sleman masih berlaku Siaga Darurat dan Kulonprogo masih dalam status Tanggap Darurat hingga 30 Mei 2025. “Tujuannya adalah untuk mendapatkan anggaran agar dapat menangani situasi dengan cepat. Karena kerugian material banyak terjadi di Kulonprogo dan Sleman,” tambahnya.
Meskipun DIY tidak lagi memberlakukan Siaga Darurat, bukan berarti tidak ada tindakan yang diambil untuk menghadapi potensi bencana. “Kami tetap siaga, memperkuat mitigasi, dan meminta masyarakat untuk selalu waspada jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tutupnya.
Selengkapnya di Harianjogja
Termurah
