Jogja – Suhu panas yang terik di wilayah DIY diprediksi masih akan berlangsung hingga akhir bulan April mendatang. Hal itu terjadi lantaran saat ini wilayah DIY tengah memasuki masa pancaroba atau peralihan dari musim penghujan menuju musim kemarau pada bulan Mei.
Kasi Data dan Informasi BMKG DIY, Tony Agus Wijaya, pada masa-masa seperti ini cuaca menyengat memang berpotensi terjadi. Pasalnya, posisi matahari berada tegak lurus dengan wilayah DIY, sehingga menyebabkan jumlah sinar atau panas yang diserap lebih banyak.
Baca Juga : Inilah Kota Dengan Harga Rumah Termurah
“Posisi matahari tegak lurus untuk tahun ini akan terjadi dua kali, yaitu pada bulan Maret-April dan nanti September-Oktober, jadi memang terasa lebih panas dan terik di wilayah DIY saat menjelang siang hari, ini biasa terjadi saat masa pancaroba seperti sekarang, sampai akhir April mendatang,” urainya kepada Tribun, Kamis (3/4/2014).
Lebih lanjut ia memaparkan, saat siang hari suhu di wilayah DIY bisa mencapai kisaran maksimum 35 derajat celcius. Sementara suhu terendah atau minimum yang terjadi adalah pada waktu dini hari, yaitu 23 derajat celcius.
Wisata Jogja : Tempat-tempat Menarik Sebagai Bukti Sudah Mengunjungi Jogja
Tony menambahkan, posisi matahari yang berada tegak lurus dengan wilayah DIY, kelembaban udara yang rendah juga menjadi faktor penyebab cuaca terasa terik saat siang hari. Sementara menjelang sore dan malam hari, suhu udara juga masih berpotensi cukup gerah.
Ke mana saja? : Panduan 2-3 Hari Berkunjung dan Menjelajahi Yogyakarta
“Karena pada siang hari, panas matahari yang terkumpul di bumi kan cukup banyak, sementara mejelang sore di langit wilayah DIY mulai terbentuk awan, sehingga panas yang ada di bumi tak bisa kembali ke angkasa karena terhalang awan. Ini yang membuat suhu masih terasa gerah saat malam,” papar dia.
via tribunnews | foto twitter @aryakekek

