Seorang pedagang kaki lima atau PKL di kawasan wisata utama Yogyakarta, Malioboro, meninggal dunia pada Jumat, 4 September 2020. Pedagang tersebut terkonfirmasi positif Covid-19. Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melakukan sejumlah langkah untuk mengatasi agar kasus Covid-19 di Malioboro tak meluas dan mempengaruhi pergerakan wisata dan ekonomi di Kota Yogyakarta. Berikut langkah yang dilakukan Pemkot:
Menutup terbatas ruas PKL Malioboro. Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan setelah munculnya kasus Covid-19 yang membuat seorang PKL meninggal, sejak Sabtu 5 September 2020, pihaknya telah menutup dua ruas PKL di zona 3 atau yang ditempati pedagang itu…
Baca Juga : Inilah Kota Dengan Harga Rumah Termurah
Menginstruksikan Paguyuban PKL Malioboro menyeleksi pedagang yang rentan terpapar. “Melalui ketua-ketua paguyuban PKL Malioboro yang membawahi lebih dari 2.000 pedagang, kami telah meminta agar para PKL yang usianya lanjut, punya penyakit bawaan dan tidak sehat tidak berjualan dulu,” kata Heroe…
Tracing seluruh kontak erat PKL yang terpapar.Wakil Wali Kota Yogya Heroe Poerwadi memastikan tracing ketat kepada PKL Malioboro yang meninggal dunia karena Covid-19, tidak hanya berhenti pada keluarga intinya. Namun juga pedagang sekitarnya…
Wisata Jogja : Tempat-tempat Menarik Sebagai Bukti Sudah Mengunjungi Jogja
Memperketat protokol Covid-19 di Malioboro khususnya lewat pembatasan zona. Pemkot Yogyakarta menyatakan akan lebih menggencarkan pengetatan dan pembatasan jumlah kunjungan pada zona-zona yang membagi kawasan Malioboro dari ujung utara sampai selatan.
Ke mana saja? : Panduan 2-3 Hari Berkunjung dan Menjelajahi Yogyakarta
Selengkapnya baca Tempo
